Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 11, 2016

IKUT MELUASKAN BERKAT


Rm. Bambang pada saat makan siang Kamis 7 April 2016 agak bingung karena ada dua pemberian lauk dan sayur. Yang pertama dari relawati yang memang mendapatkan jadual giliran dan yang kedua dari Hotel Tentrem, Yogyakarta. Kata Mbak Tari di hari berikutnya yang dari Hotel Tentrem juga akan memberi lagi. Kebetulan dalam makan siang yang disantap baru yang dari Hotel Tentrem. "Mbak Tari, njenengan telpon teng Pastoran. Nyuwun pirsa dhaharan Pastoran pun wonten dereng. Sapa ngerti niku jatah ngge Pastoran. Yen dereng dateng, jatah dari giliran Domus Pacis diaturke" (Mbak Tari, telponkan Pastoran Pringwulung. Tanyakan apakah santapan untuk Pastoran sudah datang. Siapa tahu itu jatah untuk Pastoran. Kalau belum, antarkan jatah Domus Pacis ke sana) kata Rm. Bambang ke Mbak Tari, karyawan Domus. Ternyata, sesudah Mbak Tari bertanya lewat telepon, makan untuk Pastoran sudah datang.

Kebingungan Rm. Bambang tercerahkan pada pagi berikutnya, Jumat 8 April 2016. Sekitar jam 09.00 Rm. Agoeng masuk kamar Rm. Bambang. Beliau memberi informasi bahwa kini Hotel Tentrem akan mengirim tambahan lauk dan sayuran setiap siang yang dapat dipakai juga untuk tambahan makan sore. Ternyata ini adalah perintah pemilik hotel, yaitu Pak Irwan dari Wonogiri. Dan memang benar, sebelum makan siang ada dua orang karyawan Hotel Tentrem datang mengantar lauk papuk bahkan disertai nasi. Maka kiriman pun jadi dua macam karena ada menu rutin dari relawati masak yang dapat jadual. Dalam makan siang Rm. Bambang berkata bahwa kiriman nasi tidak perlu dan Rm. Agoeng langsung memberi informasi ke Hotel Tentrem. Tetapi semua ini masih menyisakan kebingungan dalam diri Rm. Bambang karena tambahan itu membuat ada sisa yang melebihi kebutuhan para rama dan karyawan Domus. Maka pada sore hari Rm. Bambang mengirim pesan lewat WA ke Rm. Agoeng "Yen lawuh siang lan dalu dados kathah lan sisa kathah, lajeng pripun nggih?" (Bagaimana kalau lauk siang dan malam banyak dan sisa banyak?). Rm. Agoeng menjawab "Komsos siap mo" (Karyawan Komsos siap, rama). Dan Rm. Bambang kemudian memanggil Mbak Tari bahwa pada siang dan malam para karyawan Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) yang berbasis di Kompleks Domus Pacis ikut makan di Domus. Ternyata berkat yang diterima para rama Domus dapat meluber lebih luas.

0 comments:

Post a Comment