Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, April 15, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 16 April 2016
Hari Biasa Pekan III Paskah
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 9:31-42; Mzm. 116:12-13,14-15,16-17; Yoh. 6:60-69. BcO Why. 3:1-22

Yohanes 6:60-69: 
60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. 67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Renungan:
Setelah mendengar sabda Tuhan yang dirasa berat dan keras, orang-orang mulai mengundurkan diri. Mereka meninggalkan Yesus karena tidak kuat mendengarkan perkataanNya.
Suatu kali ada seorang peminta-minta datang ke tempat kerjaku. Sekali aku beri karena tidak tega melihat keadaannya. Setelah itu dia datang dan datang lagi. Pada kesempatan terakhir saya bilang kepada orang itu, "Maaf hari ini saya tidak memberimu, tapi bekerjalah di tempatku dan kamu kugaji." Setelah kejadian itu orang tadi tidak datang-datang lagi.
Sering kita temui orang-orang yang hanya ingin meminta dan kemudahan bagi dirinya. Mengamen lebih ringan dan dapat uang daripada bekerja sebagai tukang kebun. Mengemis lebih menghasilkan daripada jadi office boy. Orang ingin dengan kerja ringan dapat duit banyak. Ketika ditantang untuk sesuatu yang agak berat dan kontinyu maka mereka mundur. Maka rasanya sesekali kita pun perlu menantang keseriusan orang yang hanya cari enaknya saja.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu ketika memberikan tantangan kepada orang atau anak buahmu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menjaga konsistensi diri dalam menjalani hidup yang seringkali berat.

Doa:
Tuhan, semoga aku mempunyai keberanian untuk melakukan sesuatu yang berat karena namamu. Semoga aku tidak bermalas-malasan dan hanya mengharapkan belas kasih orang. Amin.

Perutusan:
Aku akan konsisten melangkah walau tantangan berat menghadangku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment