Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, April 29, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 30 April 2016
Pius V
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5; Yoh. 15:18-21. BcO Kis. 20:1-16

Yohanes 15:18-21:
18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. 20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.  21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.

Renungan:
Dulu di seminari ada teman yang sering dijuluki santo. Hidup rohaninya sungguh tertib. Kalau berdoa dia betah banget. Kata-katanya pun selalu bijak. Tingkah lakunya lemah lembut bak orang suci. Maka teman-teman pun menyebutnya santo. Dunia hidupnya seakan berbeda dengan dunia yang lain.
Saat kurasakan sekarang ini memang dunia doa sering membentuk karakter pribadi yang berbeda dengan yang lain. Ketika seseorang mempunyai ketekunan dalam doa tingkah laku dan kata-katanya pun berkesan beda. Kita yang bertemu dengan mereka pun akan merasa tenang dan teduh.
Memang sering terkesan gimana orang tersebut. Kala remaja mungkin kita kurang tertarik dengan sikapnya bahkan mencibirnya. Dunia seakan kurang suka (bdk. Yoh 15:19). Namun kala dewasa kita bisa menghargai sikap mereka bahkan sangat mungkin terimbas oleh kemurnian hatinya. Maka marilah kita terus berusaha menyatu dalam doa.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu tekun dalam doa. Lihatlah sikap orang-orang di sekitarmu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu hidup dalam doa sekalipun ada cibiran dari sekitarmu.

Doa:
Tuhan aku ingin dekat denganMu. Aku ingin terus bertahan dalam kedekatan denganMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjaga hidup doaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment