Minggu, 17 April 2016
HARI MINGGU PASKAH
IV
Hari Minggu
Panggilan
warna liturgi
Putih
Bacaan
Kis. 13:14,43-52;
Mzm. 100:2,3,5; Why. 7:9,14b-17; Yoh. 10:27-30. BcO Kis. 12:1-23
Yohanes
10:27-30:
27 Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan
Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada
siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30 Aku
dan Bapa adalah satu."
Renungan:
Hari ini adalah
hari minggu panggilan. Ada banyak kegiatan di paroki diisi oleh seminaris,
frater, suster maupun bruder. Sering dalam kotbah mereka diminta untuk sharing
tentang panggilan hidup yang dipilihnya. Tidak sedikit pula orang tua yang
memberi kabar dan mohon doa untuk anaknya yang lagi belajar di seminari.
Senang rasanya
mendengar seminari banyak siswanya, novisiat pun banyak. Namun sering sedih
pula kala tempat-tempat itu sepi, muridnya berkurang. Kiranya ini menjadi
keprihatinan dan dorongan agar kita bersama bergerak menanggapi.
Ada banyak yang
bisa kita lakukan dalam mendukung panggilan. Pertama-tama ya merelakan anggota
keluarga kita sendiri. Yang lainnya bisa memberi support mereka yang
terpanggil. Seorang teman di paroki sangat getol mencarikan bantuan untuk anak
yang tidak mampu tapi masuk seminari. Kita pun bisa bertanya kepada anak-anak:
maukah jadi rama, bruder atau suster?
Kontemplasi:
Bayangkan ketika
di parokimu hanya ada satu atau dua imam. Ribuan umat yang dilayani. Kebetulan
mereka berdua pada hari sabtu jatuh sakit dan tidak bisa mimpin misa.
Refleksi:
Apa sumbanganku
bagi tumbuhnya panggilan?
Doa:
Tuhan suburkanlah
benih panggilan. Aku rela bila salah satu anggota keluargaku Kaupanggil menjadi
abdiMu. Amin.
Perutusan:
Aku bergerak
menghidupkan panggilan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment