Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, April 12, 2016

Sabda Hidup


Rabu. 13 April 2016
Martinus
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40. BcO Kis. 9:23-43

Yohanes 6:35-40:
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Renungan:
Suatu kali seorang ibu menyambut kedatangan anaknya yang telah lama meninggalkannya. Sang anak itu pergi dengan meninggalkan luka di hati ibu. Namun demikian hati ibu ini tidak pernah tertutup untuk kembalinya sang anak. Begitulah sekelumit kisah dalam film "Kerahiman" yang digunakan untuk hari Komsos ke-50.
Hati seorang ibu walau terluka sekalipun tak akan pernah tertutup bagi anak yang melukai. Ia yang datang kepadanya akan disambut dengan ketulusan hati. Kiranya ibu memahami dan membatinkan sungguh kata Tuhan, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang" (Yoh 6:37). Ia sebagaimana Tuhan tak akan membuang yang datang kepadanya.
Marilah kita syukuri ibu kita masing-masing. Kita panjatkan doa kita untuknya. Dari merekalah mengalir kehidupan pada kita sekarang ini.

Kontemplasi:
Bayangkan ibu yang terluka hatinya namun tetap terbuka menerima anak yang melukainya.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu hidup bersama ibumu.

Doa:
Tuhan aku datang ke hadapanMu. Engkau pun menerimaku apa adanya. Syukur bagiMu Tuhan. Amin.

Perutusan:
Hatiku akan terbuka menyambut mereka yang datang kepadaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment