Jumat, 08 April 2016
Hari Biasa Pekan
II Paskah
warna liturgi
Putih
Bacaan
Kis. 5:34-42;
Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15. BcO Kis. 7:17-43
Yohanes
6:1-15:
1 Sesudah itu
Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 2 Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat
penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3 Dan Yesus naik ke
atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 4 Dan Paskah, hari raya
orang Yahudi, sudah dekat. 5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat,
bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada
Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat
makan?" 6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu,
apa yang hendak dilakukan-Nya. 7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga
dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing
mendapat sepotong kecil saja." 8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu
Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9 "Di sini ada seorang
anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu
untuk orang sebanyak ini?" 10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu
duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu,
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 11 Lalu Yesus mengambil roti itu,
mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian
juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12 Dan
setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 13 Maka
merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan
potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 14 Ketika
orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." 15
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan
paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Renungan:
Saya tinggal di
Domus Pacis. Domus Pacis adalah rumah untuk para rama yang sudah sepuh atau
sakit. Suatu kali ada pembicaraan di meja makan bagaimana bisa terlibat
membantu keuskupan untuk memelihara dan menghidupkan komunitas ini. Dari
percakapan itu sedikit demi sedikit dibangun ruang persaudaraan juga
tempat-tempat yang mungkin untuk karya rama-rama sepuh. Dengan daya yang ada
ternyata terkumpul kebaikan yang berlimpah.
Yesus
menggandakan kemampuan kecil dari kumpulan yang mengikutiNya. Roti dan ikan
yang dibawa anak kecil digandakan sehingga mencukupi kebutuhan ribuan orang di
sekitarnya, bahkan sisa.
Mungkin kita pun
merasa kecil dan tidak punya apa-apa. Namun demikian kita tidak perlu merasa
rendah diri. Ketulusan dan ketekunan kita untuk mewujudkan sesuatu akan
menggandakan kemampuan kita. Dalam Tuhan kita percaya semua yang ada pada kita
berguna bagi kerajaanNya.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Bayangkan dirimu yang kecil mempunyai suatu impian. Tekuni harapanmu
itu sampai impianmu terwujud.
Refleksi:
Apa yang bisa
kausumbangkan untuk kerajaan Tuhan?
Doa:
Tuhan aku percaya
semua yang ada padaku berguna bagi kerajaanMu. Yakinkanlah aku dengan itu. Amin.
Perutusan:
Aku mempercayai
berartinya diriku bagi kerajaan Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment