Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, April 1, 2016

Pisikologi Perkembangan Lansia

diambil dari http://heng-ky.blogspot.co.id Selasa, 08 Januari 2013


PERIODE MASA LANSIA (60 Hingga akhir usia)

a.    PENGERTIAN LANJUT USIA

Dewasa lanjut atau usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah berajak jauh dari perode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan wanita zaman sekarang tidak menunjukan tanda-tanda ketuaan mental dan fisiknya sampai usia 65, bahkan sampai awal 70-an. Usia lanjut dibagi menjadi usia lajut dini (berkisar antara usia 60-70) dan usia lanjut (berkisar mulai pada usia 70 sapai akhir kehidupan seseorang.[[1]]

Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.

b. TUGAS PERKEMBANGAN LANJUT USIA

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orangtua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan, dan menurunya kesehatan secara bertahap. Mereka juga diharapkan untuk mencari kegiatan untuk mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu kala mereka masih muda.

Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau meyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.
Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam dan lain-lain.[[1]]

Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut :
a)      Lebih tekun dalam beribadah
b)      Menyesuaikan diri akan berkurangnya kekuatan pisik dan kesehatan.
c)      Mempersiapkan diri untuk pensiun.
d)     Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.
e)      Mempersiapkan kehidupan baru.
f)       Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan social/masyarakat secara santai.
g)      Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.
h)      Memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan dalam hidup bermasyarakat.

c.     PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PERUBAHAN FISIK

Tidak sedikit orang berusia lanjut belajar dan berusaha untuk mengatasi penyakit ringan yang bersifat fisik, sedangkan ada juga sebagian lagi yang tidak berusaha mengatasinya, beberapa orang mengeluh dan merasa sedih terhadap diri mereka sendiri dan sikap seperti ini sering dapat merusak setiap motifasi yang dapat digunakan untuk menanggulangi hambatan-hambatan kehidupan mereka dengan baik. Ada beberpa tanda-tanda secara umum yang dialami kaum usia lanjut dari segi fisik yang sekiranya menjadikan hambatan dalam penyesuaian diri, seperti adanya penyakit diusia lanjut, kurang gizi yang mengakibatkan indvidu tidak kuat lagi, ganggauan gigi, kecelakaan atau trauma. Sejauh mana keberhasilan orang usia lanjut dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang menyertai pertambahan usia. Terdapat berbagai kriteria yang dapat dipakai untuk mengukur atau menilai jenis penyesuaian yang dilakukan oleh orang-orang usia lanjut, kriteria itu adalah kualitas pola perilaku, perubahan dalam tingkah emosional, perubahan keperibadian, dan kepuasaan atau kebahagiaan dalam hidup. Perubahan fisik pada lansia lebih banyak ditekankan pada alat indera dan sistem saraf mereka. Sistem pendengaran, penglihatan sangat nyata sekali perubahan penurunan keberfungsian alat indera tersebut. Sedangkan pada sistem sarafnya adalah mulai menurunnya pemberian respon dari stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Pada lansia juga mengalami perubahan keberfungsian organ-organ dan alat reproduksi baik pria ataupun wanita. Dari perubahan-perubahan fisik yang nyata dapat dilihat membuat lansia merasa minder atau kurang percaya diri jika harus berinteraksi dengan lingkungannya (J.W.Santrock, 2002 :198). [[2]]

Ciri-ciri fisik lansia yaitu sebagi berikut:
1)      postur tubuh lansia mulai berubah bengkok (bungkuk).
2)      kondisi kulit mulai kering dan keriput.
3)      daya ingat mulai menurun.
4)      kondisi mata yang mulai rabun.
5)      pendengaran yang berkurang.

d.    PERUBAHAN KEMAMPUAN MENTAL

Hasil studi para psikolog telah memperkuat kepercayaan yang popular dalam masyarakat bahwa dengan kecendrungan tentang menurunnya berbagai hal, secara otomatis akan menimbulkan kemunduran mental. Hal ini disebabkan oleh kerusakan fisik khususnya yang berhubungan dengan kemampuan mental, kekeliruan memilih perbandingan dengan kelompok usia yang berbeda dan perbedaan pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing lansia. Penurunan mental terjadi berbeda-beda. Tidak ada usia tertentu yang dianggap  awal mulanya ataupun pola khusus yang terjadi pada semua lansia. Secara umum lansia yang memiliki pengalaman intelektual tinggi lebih relatif mengalami penurunan mental yang sedikit dari pada lansia yang memiliki pengalaman intelektual rendah.

Perubahan mental pada lansia meliputi kemampuan mempelajari sesuatu yang lebih lambat, penurunan kecepatan dalam mengambil kesimpulan, kapasitas berpikir kereatif yang relatif berkurang, lemah mengingat sesuatu yang baru dikarenakan kurangnya perhatian dan penurunan pendengaran sehingga lansia menggunakan simbol-simbol tertentu untuk mengingat kembali, kecendderungan mengingat masa lalu yang disebabkan oleh ketidak bahagiaan masa lansia, kehilangan rasa humor, dan mempercayai cara-cara dan nilai-nilai lama dalam melakukan sesuatu lebih baik dari pada nilai dan cara-cara baru.[[3]]

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a.       Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b.       Kesehatan umum
c.       Tingkat pendidikan
d.       Keturunan (herediter)
e.       Lingkungan
f.       Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
g.      Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
h.      Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan family
i.    Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri dan perubahan konsep diri.[[4]]

e.    PERUBAHAN MINAT

Seperti perubahan fisik, mental dan gaya hidup pada usia lanjut juga terjadi perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari.

Seperti minat dan keinginan seseorang dari setiap tingkat usia, hal ini juga sangat berbeda pada masa usia lanjut, keinginan dan minat ini juga dianggap sebagai tipe keinginan orang lanjut usia pada umumnya antara lain keinginan dan minat pribadi , minat rekreasi, keinginan sosial, keinginan bersifat keagamaan dan keinginan untuk mati

a.     Minat pribadi
Minat pribadi meliputi minat diri sendiri, minat pada penampilan, minat pada pakaian, dan minat pada uang. Minat pada diri sendiri pada lansia ditunjukkan oleh perilaku yang sangat beorientasikan pada egonya dan pada dirinya dimana mereka lebih banyak berpikir tentang diri mereka dari pada orang lain dan kurang memperhatikan keinginan atau kehendak orang lain yang menyebabkan timbulnya sikap social yang tidak menyenangkan terhadap lanjut usia.
Minat pada penampilan dan pakaian pada umumnya berhubungan dengan aktivitas social lanjut usia. Bagi lanjut usia yang tidak terlibat aktivitas social, penampilan bukanlah suatu prioritas perhatianya, sehingga kurang dalam melakukan perawatan diri.

b.      Minat rekreasi
Pada pria dan wanita lanjut usia cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi yang biasa dinikmati pada masa mudanya, dan hanya berubah jika benar- benar diperlukan.

c.     Minat social
Semakin bertambah usia, kegiatan sosial yang dilakukan oleh lanjut usia semakin berkurang.  Hal ini disebut juga lepas dari kegiatan kemasyarakatan, yaitu proses pengunduran secara timabl balik pada pada masa lanjut usia dari lingkungan social.

d.     Minat keagamaan
Analisis dari studi penelitian tentang sikap terhadap kegiatan keagamaan dan agama membuktikan bahwa ada  fakta-fakta  tentang meningkatnya minat terhada agama sejalan dengan bertambahnya usia dan ada pula yang menunjukkan menurunnya minat terhadap agama pada usia tersebut. Dalam hal ini melibatkan diri atau menjauhi bidang keagamaan, pada umumnya seseorang meneruskan agama atau kepercayaan dan kebiasaan yang dilakukan di awal kehidupan.

e.      Minat kematian 
     Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka semakin kurang tertarik terhadap kehidupan akherat dan lebih mementingkan tentang kematian itu sendiri.
 
[1] http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.html/8/11/2012


[1] http://tutorialkuliah.blogspot.com/2010/05/tugas-perkembangan-lansia.html/diakses/15/11/2012
[3] pdf http://www.google.com/http%3A%2F%2Fwww.library.upnvj.ac.id
[4]  http://creasoft.wordpress.com/tag/lansia/11/11/2012

0 comments:

Post a Comment