diambil dari http://heng-ky.blogspot.co.id Selasa, 08 Januari 2013
PERIODE MASA LANSIA (60 Hingga akhir usia)
a.
PENGERTIAN
LANJUT USIA
Dewasa lanjut
atau usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu
suatu periode dimana seseorang telah berajak jauh dari perode terdahulu yang
lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Karena kondisi
kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan wanita zaman
sekarang tidak menunjukan tanda-tanda ketuaan mental dan fisiknya sampai usia
65, bahkan sampai awal 70-an. Usia lanjut dibagi menjadi usia lajut dini
(berkisar antara usia 60-70) dan usia lanjut (berkisar mulai pada usia
70 sapai akhir kehidupan seseorang.[[1]]
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus
kehidupan manusia di dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir
kehidupan. Usia lanjut merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua
orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran
fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi.
b. TUGAS PERKEMBANGAN LANJUT USIA
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut
lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan
orang lain. Orangtua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya
kekuatan, dan menurunya kesehatan secara bertahap. Mereka juga diharapkan untuk
mencari kegiatan untuk mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan
sebagian besar waktu kala mereka masih muda.
Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau
meyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh
proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.
Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya
melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan
yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan
tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan
sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam dan lain-lain.[[1]]
Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut :
a)
Lebih tekun dalam
beribadah
b)
Menyesuaikan diri akan
berkurangnya kekuatan pisik dan kesehatan.
c)
Mempersiapkan
diri untuk pensiun.
d)
Membentuk
hubungan baik dengan orang seusianya.
e)
Mempersiapkan
kehidupan baru.
f)
Melakukan
penyesuaian terhadap kehidupan social/masyarakat secara santai.
g)
Mempersiapkan
diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.
h)
Memenuhi kewajiban
sebagai warga negara dan dalam hidup bermasyarakat.
c.
PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PERUBAHAN FISIK
Tidak
sedikit orang berusia lanjut belajar dan berusaha untuk mengatasi penyakit
ringan yang bersifat fisik, sedangkan ada juga sebagian lagi yang tidak
berusaha mengatasinya, beberapa orang mengeluh dan merasa sedih terhadap diri
mereka sendiri dan sikap seperti ini sering dapat merusak setiap motifasi yang
dapat digunakan untuk menanggulangi hambatan-hambatan kehidupan mereka dengan
baik. Ada beberpa tanda-tanda secara umum yang dialami kaum usia lanjut dari
segi fisik yang sekiranya menjadikan hambatan dalam penyesuaian diri, seperti
adanya penyakit diusia lanjut, kurang gizi yang mengakibatkan indvidu tidak
kuat lagi, ganggauan gigi, kecelakaan atau trauma. Sejauh mana keberhasilan orang usia
lanjut dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang
menyertai pertambahan usia. Terdapat berbagai kriteria yang dapat dipakai untuk
mengukur atau menilai jenis penyesuaian yang dilakukan oleh orang-orang usia
lanjut, kriteria itu adalah kualitas pola perilaku, perubahan dalam tingkah
emosional, perubahan keperibadian, dan kepuasaan atau kebahagiaan dalam hidup. Perubahan
fisik pada lansia lebih banyak ditekankan pada alat indera dan sistem saraf
mereka. Sistem pendengaran, penglihatan sangat nyata sekali perubahan penurunan
keberfungsian alat indera tersebut. Sedangkan pada sistem sarafnya adalah mulai
menurunnya pemberian respon dari stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Pada
lansia juga mengalami perubahan keberfungsian organ-organ dan alat reproduksi
baik pria ataupun wanita. Dari perubahan-perubahan fisik yang nyata dapat
dilihat membuat lansia merasa minder atau kurang percaya diri jika harus
berinteraksi dengan lingkungannya (J.W.Santrock, 2002 :198). [[2]]
Ciri-ciri
fisik lansia yaitu sebagi berikut:
1)
postur tubuh lansia
mulai berubah bengkok (bungkuk).
2)
kondisi kulit mulai
kering dan keriput.
3)
daya ingat mulai
menurun.
4)
kondisi mata yang
mulai rabun.
5)
pendengaran yang
berkurang.
d.
PERUBAHAN
KEMAMPUAN MENTAL
Hasil studi para psikolog telah memperkuat kepercayaan yang
popular dalam masyarakat bahwa dengan kecendrungan tentang menurunnya berbagai
hal, secara otomatis akan menimbulkan kemunduran mental. Hal ini disebabkan oleh kerusakan
fisik khususnya yang berhubungan dengan kemampuan mental, kekeliruan memilih
perbandingan dengan kelompok usia yang berbeda dan perbedaan pendidikan yang
dimiliki oleh masing-masing lansia. Penurunan mental terjadi berbeda-beda.
Tidak ada usia tertentu yang dianggap
awal mulanya ataupun pola khusus yang terjadi pada semua lansia. Secara
umum lansia yang memiliki pengalaman intelektual tinggi lebih relatif mengalami
penurunan mental yang sedikit dari pada lansia yang memiliki pengalaman
intelektual rendah.
Perubahan mental pada lansia meliputi
kemampuan mempelajari sesuatu yang lebih lambat, penurunan kecepatan dalam
mengambil kesimpulan, kapasitas berpikir kereatif yang relatif berkurang, lemah
mengingat sesuatu yang baru dikarenakan kurangnya perhatian dan penurunan pendengaran
sehingga lansia menggunakan simbol-simbol tertentu untuk mengingat kembali,
kecendderungan mengingat masa lalu yang disebabkan oleh ketidak bahagiaan masa
lansia, kehilangan rasa humor, dan mempercayai cara-cara dan nilai-nilai lama
dalam melakukan sesuatu lebih baik dari pada nilai dan cara-cara baru.[[3]]
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ
perasa.
b.
Kesehatan umum
c.
Tingkat pendidikan
d.
Keturunan (herediter)
e.
Lingkungan
f. Gangguan
saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
g.
Gangguan konsep diri akibat
kehilangan jabatan
h.
Rangkaian dari kehilangan yaitu
kehilangan hubungan dengan teman dan family
i. Hilangnya kekuatan dan ketegapan
fisik, perubahan terhadap gambaran diri dan perubahan konsep diri.[[4]]
e.
PERUBAHAN MINAT
Seperti perubahan fisik, mental dan gaya hidup pada usia
lanjut juga terjadi perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari.
Seperti
minat dan keinginan seseorang dari setiap tingkat usia, hal ini juga sangat
berbeda pada masa usia lanjut, keinginan dan minat ini juga dianggap sebagai
tipe keinginan orang lanjut usia pada umumnya antara lain keinginan dan minat
pribadi , minat rekreasi, keinginan sosial, keinginan bersifat keagamaan dan
keinginan untuk mati
a. Minat pribadi
Minat
pribadi meliputi minat diri sendiri, minat pada penampilan, minat pada pakaian,
dan minat pada uang. Minat pada diri sendiri pada lansia ditunjukkan oleh
perilaku yang sangat beorientasikan pada egonya dan pada dirinya dimana mereka
lebih banyak berpikir tentang diri mereka dari pada orang lain dan kurang
memperhatikan keinginan atau kehendak orang lain yang menyebabkan timbulnya
sikap social yang tidak menyenangkan terhadap lanjut usia.
Minat
pada penampilan dan pakaian pada umumnya berhubungan dengan aktivitas social
lanjut usia. Bagi lanjut usia yang tidak terlibat aktivitas social, penampilan
bukanlah suatu prioritas perhatianya, sehingga kurang dalam melakukan perawatan
diri.
b.
Minat rekreasi
Pada
pria dan wanita lanjut usia cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan
rekreasi yang biasa dinikmati pada masa mudanya, dan hanya berubah jika benar-
benar diperlukan.
c. Minat social
Semakin
bertambah usia, kegiatan sosial yang dilakukan oleh lanjut usia semakin
berkurang. Hal ini disebut juga lepas
dari kegiatan kemasyarakatan, yaitu proses pengunduran secara timabl balik pada
pada masa lanjut usia dari lingkungan social.
d. Minat keagamaan
Analisis
dari studi penelitian tentang sikap terhadap kegiatan keagamaan dan agama
membuktikan bahwa ada fakta-fakta tentang meningkatnya minat terhada agama
sejalan dengan bertambahnya usia dan ada pula yang menunjukkan menurunnya minat
terhadap agama pada usia tersebut. Dalam hal ini melibatkan diri atau menjauhi
bidang keagamaan, pada umumnya seseorang meneruskan agama atau kepercayaan dan
kebiasaan yang dilakukan di awal kehidupan.
e. Minat kematian
Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka
semakin kurang tertarik terhadap kehidupan akherat dan lebih mementingkan
tentang kematian itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment