Selasa, 26 April 2016
Yohanes
14:27-31a
14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan
apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu.
14:28.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku
datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan
bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada
Aku.
14:29
Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya
kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang
dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
14:31a. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku
mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang
diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, ….."
Butir-butir
Permenungan
- Katanya, yang disebut damai adalah suasana tenang bahkan tertata. Dalam kedamaian orang mengalami suasana bagus tanpa kekacauan.
- Katanya, damai pun menjadi keadaan selaras. Orang hidup selaras tanpa konflik dengan Tuhan, sesama, alam, lembaga dan dirinya sendiri.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin kedamaian sejati datang dari penghayatan kasih yang membuat sikap terbuka terhadap suasana apapun sehingga amat berbeda dengan pandangan umum karena orang akan terbuka pada segala yang menyakitkan, berbeda dan bahkan bertentangan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengalami kedamaian justru di dalam keikhlasan ada dalam ketidakenakan.
Ah, damai itu
ya tak punya musuh.
0 comments:
Post a Comment