Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 13, 2016

Lamunan Pekan Paskah III

Jumat, 15 April 2016

Yohanes 6:52-59

6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, untuk mendapatkan hidup orang memang membutuhkan makan dan minum. Setiap bangsa bahkan suku bangsa memiliki makanan pokok seperti nasi, sagu dan roti
  • Tampaknya, selain adanya makanan pokok orang pun memiliki selera. Dengan makanan yang sesuai dengan selera orang akan dapat makan dengan enak dan akan merasakan kenikmatan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi orang yang selalu berhubungan dekat dengan kedalaman batin makanan sejati yang sungguh menghadirkan nikmat bahagia adalah yang menyegarkan tubuh dan darahnya sehingga sepokok dan sehebat apapun santapan yang hanya mengenakkan selera pucuk lidah justru dapat amat membahayakan hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki daya menolak makanan dan minuman yang membahayakan daging dan darah walau cocok dengan seleranya.
Ah, kalau ada uang dalam makan ya cari yang seenak-enaknya.

0 comments:

Post a Comment