Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 10, 2016

Sabda Hidup


Senin. 11 April 2016
Peringatan Wajib St. Stanislaus
warna liturgi Merah 
Bacaan
Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29. BcO Kis. 8:26-40

Yohanes 6:22-29:
22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. 25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" 26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Renungan:
Suatu kali ada banyak orang sering datang ke suatu keluarga. Hampir setiap hari mereka berkumpul di situ. Keluarga tersebut selalu menjamu mereka. Namun ketika sang kepala keluarga sakit, orang-orang itu mulai menghilang. Sampai akhirnya semua pergi. Orang-orang yang selalu datang kala ia menjamu mereka, pergi kala ia tak berdaya dan sebenarnya membutuhkan penghiburan dan pertolongan mereka.
Orang-orang pun berbondong-bondong mencari Yesus. Mereka melakukan itu karena telah mengalami kenyang berkat roti dan ikan yang digandakan Yesus. Mereka mengharapkan makanan itu bukan percaya kepadaNya.
Tentu kita akan mudah menikmati pemberian orang. Kadang tanpa disadari bisa malah meminta lebih pada pemberi. Bahasa jawanya "dikeki ati ngrogoh rempela". Namun bersama Yesus rasanya bukan pada menikmati pemberian orang tersebut, namun kita mesti belajar kenapa orang tersebut bisa berhasil. Dan kita tidak serta-merta meninggalkannya kala ia tak berdaya dan membutuhkan pertolongan kita.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan usaha orang-orang mencari Yesus dan teguran Yesus kepada mereka.

Refleksi:
Apa sikapmu kepada mereka yang selalu memberi: memanfaatkannya atau belajar darinya?

Doa:
Tuhan semoga aku bukan menjadi pribadi yang lemah dan rakus atas pemberian orang. Semoga aku bisa belajar atas kebaikan dan keberhasilan mereka. Amin.

Perutusan:
Aku akan belajar pada kebaikan orang. -nasp-

0 comments:

Post a Comment