Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, April 23, 2016

Sabda Hidup


Minggu, 24 April 2016
HARI MINGGU PASKAH V
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 14:21b-27; Mzm.145:8-9,10-11,12-13ab; Why. 21:1-5a; Yoh. 13:31-33a,34-35. BcO Kis. 16:16-40

Yohanes 13:31-33a,34-35:
31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Renungan:
Setiap kali melihat satu keluarga, apalagi keluarga besar, pergi bersama-sama beribadah membuat hati terasa tentram. Ketika Natal, ketika Idul Fitri, ketika Nyepi, ketika Waisak pemandangan seperti itu sering terllihat di mataku. Kerukunan tergambar di penampilan mereka. Cinta tampak hidup dan membekas.
Tuhan pun mengajak dan mengingatkan kita, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh 13:35). Kasih dan saling mengasihi menjadi tanda seseorang muridNya.
Hidup kita berangkat dari kasih. Perpaduan kasih orang tua kita menghadirkan diri kita. Maka rasanya kodrat kita adalah kasih. Tidak ada seorang pun yang tidak mempunyai kasih. Maka marilah kita menghidupi kasih kita. Makin hari kita bangkitkan kasih yang kita miliki. Harapannya dunia makin dipenuhi oleh kasih. Dengan begitu semua orang pantas disebut sebagai muridNya.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan dirimu bersama satu keluarga pergi beribadah dan berbagi suasana kasih.

Refleksi:
Apa yang bisa kaulakukan agar kasih hidup dalam dunia sekitarmu?

Doa:
Tuhan semoga aku selalu menjadi duta kasihMu. Semoga dunia dihidupi dengan kasih dan semua orang mengalami kasih.  Amin.

Perutusan:
Aku akan menjadi pengedar kasih. -nasp-

0 comments:

Post a Comment