Selasa, 12 April 2016
Hari Biasa Pekan
III Paskah
warna liturgi
Putih
Bacaan
Kis. 7:51-8:1a;
Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35. BcO Kis. 9:1-22
Yohanes
6:30-35:
30 Maka kata
mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami
melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? 31 Nenek
moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka
diberi-Nya makan roti dari sorga." 32 Maka kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti
dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. 33
Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi
hidup kepada dunia." 34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa." 35 Kata Yesus kepada mereka:
"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar
lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Renungan:
Suatu hari ada
seorang ibu yang berlimpah harta. Walau demikian gaya hidupnya sederhana. Ia
pun mendidik anak-anaknya hidup sederhana. Hidupnya tampak segar dan cerah.
Ternyata si ibu itu tidak mengandalkan harta dan makanan yang mewah. Kesegaran
itu ia rasakan karena dekat dengan Tuhan. Ia menyediakan waktu untuk membaca
kitab suci, merayakan sakramen dan peribadatan.
Situasi ini
berbeda dengan banyak orang yang merasa gagah dengan mengandalkan pada
kemewahan. Walau tidak mempunyai dana yang cukup makanan, perabotan rumah dll
selalu dalam kemewahan. Ia tampak loyo karena hidupnya dikejar oleh sesuatu
yang membebani dirinya.
Bagi Yesus
makanan hidup adalah percaya kepadaNya. MakananNya tidak akan membuat seseorang
lapar dan haus lagi. Hidup tidak dikejar oleh kemewahan namun hidup mesti dalam
bingkai kesederhanaan hati untuk percaya kepada kasih Tuhan sang Roti Hidup (bdk.
Yoh 6:35).
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Lihatlah dirimu, apa yang kaukejar dalam hidupmu, kemewahan apa yang
membelenggumu dan bagaimana sabda Tuhan kauhidupi.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu dalam menjalani hidup selaras dengan sabda Tuhan.
Doa:
Tuhan, Engkaulah
roti hidup. Semoga aku selalu berada dalam kekuatan sabdaMu bukan dari
kemewahan duniawi. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
kesatuanku dengan sabda Tuhan sang roti hidup. -nasp-
0 comments:
Post a Comment