Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, November 2, 2013

BERTUMBUH MELALUI KECEMASAN (Sajian 9)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Jembatan di Atas Air yang Bergolak

Ketersediaaan adalah kondisi utama bagi setiap dialog yang mengarah kepada suatu wawasan yang memberi penebusan. Imam yang tidak mau menyediakan pemahaman atas iman dan keraguannya sendiri, kecemasan dan harapannya, ketakutan dan sukacitanya sebagai sumber pengakuan bagi orang lain tak pernah bisa diharapkan untuk menyingkirkan banyak hambatan yang menghalangi Sabda Allah untuk menghasilkan buah.

Tetapi justru di sini kita dengan tepat menyentuh perihal spiritualitas imam itu sendiri. Supaya bisa tersedia bagi orang lain seseorang harus pertama-tama tersedia bagi dirinya sendiri. Dan kita tahu betapa sulitnya menjadi tersedia bagi kita sendiri, memiliki pengalaman-pengalaman kita bagi kepentingan kita sendiri. Kita tahu betapa selektifnya pemahaman diri kita sebenarnya. Kalau kita seorang optimis kita cepat mengingat peristiwa-peristiwa hari yang bersangkutan yang cenderung menguatkan pandangan positif kita atas kehidupan. Kalau kita seorang pesimis kita mungkin berkata kepada diri kita sendiri: "Lagi-lagi hari yang membuktikan bahwa aku tidak mampu." Namun di manakah si realis yang mampu membiarkan semua pengalamannya menjadi miliknya, dan menerima kebahagiaannya sekaligus kesedihannya, kebenciannya sekaligus cinta kasihnya, seperti benar-benar menjadi milik dari pengalaman manusiawinya sendiri? Ketika seseorang tidak memiliki semua pengalamannya untuk dipergunakan, ia cenderung hanya menyediakan bagi orang lain apa-apa yang paling cocok dengan citra yang diinginkannya tentang dirinya dan dunianya. Dan inilah tepatnya yang dikatakan "sikap berpikir tertutup". Suatu kebutaan manusia terhadap bagian esendial dari realitas dirinya sendiri.

Imam yang ingin menjadi pemimpin sejati adalah orang yang mampu menyediakan rentang pengalaman hidupnya sepenuhnya - pengalamannya dalam berdoa, dalam perbincangan, dan dalam saat-saat kesepiannya - guna dipakai oleh mereka yang memintanya untuk menjadi imam mereka. Rawat pastoral tidak berarti berlarian ke sana ke mari dengan cemas mencoba menebus orang-orang, menyelamatkan mereka pada saat-saat terakhir, atau menempatkan mereka pada jalur yang benar lewat suatu ide, komentar yang terpelajar, atau nasihat praktis yang bagus. Bukan! Orang ditebus satu kali untuk selamanya. Dalam analisis akhir, rawat pastoral berarti menyediakan pengalaman hidupmu sendiri  bagi sesama dan seperti dinyanyikan Paul Simon, membaringkan diri sendiri seperti jembatan di atas air yang bergolak.

Aku tidak berkata bahwa anda harus berbicara mengenai diri anda sendiri, kekuatiran, keluarga, masa muda, penyakit atau tempat berkumpul anda. Hal itu sama sekali tak ada hubungannya dengan ketersediaan. Itu hanya memainkan suatu permainan narsistik dengan keganjilan anda sendiri. Tidak, aku maksudkan bahwa seorang imam dipanggil untuk mengalami hidup ke tahap kedalaman seperti seorang ahli cuaca, pemilik toko, petani, dan pekerja yang pada suatu hari akan menyadari bahwa ia menyentuh tempat-tempat di mana hidup mereka sendiri juga benar-benar mengalami pergolakan, dan dengan begitu ia membiarkan mereka merdeka supaya Sabda Allah dapat melakukan karya penebusan-Nya.
dari Creative Ministry

0 comments:

Post a Comment