Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, November 17, 2013

HALANG-RINTANG EMOSIONAL (Sajian 1)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Kemarahan

Kemarahan benar-benar merupakan salah satu rintangan utama kehidupan spiritual. Evagrius menulis: "Keadaan doa dapat dijabarkan dengan tepat sebagai suatu keadaan ketenangan tanpa ada yang mengganggu yang menjadi kebiasaan." Semakin lama aku berada di sini semakin aku merasakan bagaimana kemarahan menghalangi jalanku kepada Allah. Hari ini aku menyadari bagaimana, khususnya selama aku melakukan pekerjaan yang kurang aku sukai, pikiranku mulai dirasuki perasaan-perasaan kekerasan. Aku mengalami perasaan-perasaan negatif terhadap orang yang memberi perintah, membayangkan bahwa orang-orang di sekelilingku tidak memperhatikan kebutuhanku, dan berpikir bahwa pekerjaan yang kulakukan sebetulnya bukanlah pekerjaan yang perlu tetapi diadakan supaya ada yang kuperbuat. Semakin pikiranku masygul semakin aku bergerak dari Allah dan tetangga.

Berada dalam pertapaan semacam ini membantuku untuk melihat bagaimana kemarahan betul-betul menjadi diriku. Dalam situasi lain seringkali ada cukup banyak "alasan-alasan yang baik" untuk marah, untuk berpikir bahwa orang lain tidak sensitif, egosentris, atau kasar, dan dalam keadaan-keadaan itu pikiranku dengan mudah menemukan titik-titik penjangkaran dari kekerasan itu. Tetapi di sini! Orang-orang tidak dapat lebih baik lagi, lebih lembut, lebih bertenggang rasa. Hal itu menyisakan sedikit ruang untuk berproyeksi. Sebetulnya malah tidak ada ruang sama sekali. Yang ada bukannya hanya dia dan mereka, tetapi hanya sekedar diriku. Akulah sumber dari kemarahanku sendiri dan bukan orang lain. Aku berada di sini karena aku ingin berada di sini, dan tidak seorangpun memaksaku untuk melakukan apa yang tidak kuinginkan. Jikalau aku marah dan masygul, aku ingin memperoleh kesempatan yang sempurna untuk melihat hal itu sebagai sumbernya, akar yang paling dalam.
dari The Genesee Diary

0 comments:

Post a Comment