Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 19, 2013

HALANG-RINTANG EMOSIONAL (Sajian 3)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Ragu Diri

Di dalam dunia yang berorientasi kesuksesan, hidup kita semakin didominasi dengan yang "paling". Kita menyombong tentang menara yang tertinggi, pelari yang tercepat, orang yang paling tinggi, jembatan yang paling panjang, dan siswa yang paling hebat. (Di Belanda kami menyombong secara terbalik: kami memiliki kota terkecil, jalan tersempit, rumah terkecil, dan sepatu yang paling tidak enak dipakai.)

Namun di bawah semua penekanan kita akan tindak yang sukses, banyak di antara kita menderita perasaan rendah harga diri yang tertanam mendalam serta berjalan ke sana ke mari dengan ketakutan yang menetap bahwa suatu hari seseorang akan membuka topeng ilusi dan menunjukkan bahwa kita tidaklah sepintar, sebaik atau pantas dicintai seperti yang dipercayai orang. Sekali waktu seseorang akan mengaku dalam saat yang intim, "Setiap orang mengira aku orang yang sangat pendiam dan berkelakuan baik, tetapi kalau saja mereka tahu bagaimana perasaanku ..." Perasaan ragu diri yang terus menerus menganggu berada pada dasar begitu banyak depresi dalam hidup banyak orang yang berjuang di dalam masyarakat kita yang penuh persaingan. Terlebih, ketakutan merusak mengenai ditemukannya kelemahan diri kita menghalangi keberbagian komunitas dan keberbagian kreatif. Ketika kita sudah menjual identitas kita kepada para hakim dunia ini, kita menuju ke arah kegelisahan karena kebutuhan yang bertumbuh akan penegasan dan pujian. Memang kita tergoda untuk menjadi lemah semangat karena penolakan diri terus menerus. Dan kita ada dalam bahaya besar terisolasi karena persahabatan dan kasih tidak dimungkinkan tanpa adanya kerapuhan bersama. Dengan demikian, ketika tindakan-tindakan kita lebih menjadi ekspresi ketakutan daripada kemerdekaan batin, dengan mudah kita menjadi tawanan ilusi-ilusi kita yang kita ciptakan sendiri.
dari Out of Solitude

0 comments:

Post a Comment