Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, November 16, 2013

Sabda Hidup


Minggu, 17 November 2013
Hari Minggu Biasa XXXIII
Warna Liturgi
Bacaan
Mal. 4:1-2a; Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc;2Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19

Lukas 21:5-19
5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: 6 "Apa yang kamu lihat di situ?akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." 7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" 8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." 10 Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, 11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. 12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 18 Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. 19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Renungan
"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu" (Luk 21:19). Berdaya tahan, khususnya hidup selaras dengan kehendak Tuhan, menjadi tantangan yang sangat besar bagi hidup masa kini. Ada banyak tawaran yang bisa melemahkan. Pada saat daya tahan itu hilang bangunan hidup bisa hancur dalam hitungan detik. Akhir-akhir ini suguhan berita tentang korupsi semakin sering dihidangkan media. Dan yang makin memedihkan orang-orang yang berkesan wajah tulus, baik malah terlibat. Mereka yang dipilih menjadi pelindung masyarakat, menjadi pemimpin dan pewarta kebenaran malah tega merampas harta rakyat yang mempercayainya. Bahkan para pelindung itu malah melakukan kejahatan yang sempurna. Pasti bukan hal gampang bagi mereka mencapai kedudukan tersebut. Dan mungkin awalnya mereka sungguh baik. Namun tawaran yang menggiurkan dan diterima itu telah meluluhlantakkan bangunan dirinya. Layaklah kiranya perombakan itu dilakukan agar terbangun kembali bangunan hidup yang berdaya tahan. Marilah kita juga membangun kembali diri kita agar berdaya tahan.

Kontemplasi
Pejamkan matamu. Aturlah nafasmu. Hadirkan pribadi-pribadi yang melukai hati rakyat dengan kejahatan-kejahatan korupsinya. Hadirkan pula gambaran bangunan bangsa yang bersih.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu bertahan terhadap tawaran2 yang menggiurkan.

Doa
Tuhan sudilah menguatkan daya tahanku supaya aku bisa memperoleh hidupku. Amin.

Perutusan
Aku akan selalu mengingat kehendakNya kala ada yang membelokkan arahku kepadaNya.

0 comments:

Post a Comment