Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 7, 2013

Lamunan Pekan Biasa XXXI


Jumat, 8 November 2013

Lukas 16:1-8

16:1 Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
16:2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
16:3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.
16:4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
16:5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
16:6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.
16:7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, tak sedikit orang memandang ketahanan ekonomi adalah dasar dari kehidupan wajar di dunia ini dan baru sesudah itu orang berpikir pentingnya kesehatan, pendidikan, dan aktualisasi diri. Untuk memperoleh ekonomi yang kuat orang dapat memfokuskan hidupnya dengan cara apa pun demi menumpuknya harta dengan mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
  • Katanya, ada golongan lain memandang bahwa berbudi pekerti luhur adalah landasan hidup yang sungguh menghadirkan kedamaian batin. Segala hal yang menyangkut harta dan uang hanyalah membuat orang terjerat pada nafsu-nafsu duniawi yang akan menjeratnya ke dalam kegelapan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bahwa untuk hidup di dunia orang harus memakai harta duniawi tetapi dengan landasan kekuatan tata pikir dan tata hati yang ada dalam relung nurani. Dalam yang ilahi segala harta duniawi akan menjadi teman dan bukan penguasa bagi orang dalam menghayati hidup hariannya.
Ah, kejayaan orang justru diukur dari banyak sedikit harta yang dimiliki.

0 comments:

Post a Comment