Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 12, 2013

Sabda Hidup


Rabu, 13 November 2013
Artemides Zatti, Eugenius
Bossilkoff, Maria Teresia Scrilli, Didakus dr Alkala, Stanislaus Kostka, Fransiska Xaverius Cabrini
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Keb. 6:1-11; Mzm. 82:3-4,6-7; Luk. 17:11-19

Lukas 17:11-19
17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."


Renungan
Kemarin malam temanku bercerita salah seorang kosternya kerasukan setelah memancing di sungai dekat gereja parokinya. Ketika orang itu dibawa di hadapannya ia sempat kebingungan. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Dari para pengantar didengar bahwa mereka sudah menghubungi paranormal. Temanku merasa harus berbuat sesuatu. Ia mencoba bertanya jawab dengan si kerasukan. Setelah itu dia mendengar suara lonceng Gereja. Ia pun memimpin doa Malaikat Tuhan. Semua orang yang berkumpul di situ pun ikut berdoa bersama. Selesai berdoa si anak tadi sembuh dan kembali sadar. Setelah sadar si anak itu diminta doa Malaikat Tuhan karena hanya dia yang belum berdoa.
"Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." (Luk. 17:19). Temanku mengatakan doa Malaikat Tuhan itu ampuh. Saya mengiyakannya sekaligus mengatakan bahwa iman dialah yang menyelamatkan. Karena imannya, Tuhan berkenan menolongnya dan menolong anak itu. Ya memang seringkali kita tidak tahu harus berbuat apa. Ada banyak situasi dan kondisi yang tidak kita pahami. Namun keyakinan bahwa Tuhan menemani dan akan berkarya membuat semuanya menjadi "tahir", sembuh, diselamatkan dan lancar. Kita pun mampu mengatasi ketidaktahuan dengan kemampuan yang tak terduga sebelumnya.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Ingatlah satu peristiwa di mana anda merasa ditolong Tuhan dari situasi sulit.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu dibebaskan dari situasi tak berdaya.

DoaTuhan semoga bersama rahmatMu aku mampu melepaskan diri dari aneka situasi tak berdaya. Amin.

Perutusan
Aku yakin Tuhan selalu menyertai dan memberikan pertolongan.

0 comments:

Post a Comment