Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 21, 2013

HALANG-RINTANG EMOSIONAL (Sajian 5)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Rasa Rendah Diri

Sudah sejak lama aku menganggap rasa rendah diri sebagai semacam keutamaan. Begitu seringnya aku diperingatkan untuk melawan kebanggaan dan tinggi hati sehingga aku menganggap bahwa adalah baik untuk menyangkal diri sendiri. Tetapi sekarang aku menyadari bahwa dosa yang sebenarnya adalah menyangkal kasih Allah pertama-tama terhadapku, mengabaikan kebaikan asliku. Karena tanpa memperoleh kasih pertama itu serta kebaikan asli bagiku sendiri, aku kehilangan hubungan dengan diriku sendiri serta memasuki pencarian destruktif di antara orang-orang yang salah dan di tempat-tempat yang salah untuk apa yang hanya dapat ditemukan di rumah Bapaku.

Rupanya aku tidak sendirian dalam perjuangan untuk memperoleh kasih Allah yang pertama serta kebaikan asliku. Di bawah penonjolan diri manusiawi, persaingan dan perseteruan; di bawah banyak rasa percaya diri dan bahkan kesombongan, seringkali ada hati yang paling merasa tidak aman, lebih merasa tidak pasti akan diri sendiri daripada perilaku ke luar yang mengarahkan orang untuk percaya. Seringkali aku terkejut menemukan bahwa orang-orang dengan talenta yang jelas dan memperoleh banyak hadiah atas pencapaian mereka mempunyai bergitu banyak perasaan ragu-ragu mengenai kebaikan dirinya sendiri. Ketimbang mengalami kesuksesannya ke luar sebagai tanda keindahan batin mereka, mereka memakainya sebagai selubung rasa tidak berguna diri mereka sendiri. Banyak orang punya cerita-cerita mengejutkan yang menawarkan alasan-alasan yang sangat gamblang akan rasa rendah diri mereka: cerita mengenai orangtua yang tidak memberikan apa yang mereka butuhkan, mengenai guru-guru yang tidak memperlakukan mereka dengan baik, mengenai teman-teman yang mengkhianati mereka, dan mengenai Gereja yang meninggalkan mereka begitu saja pada saat kritis dalam hidup mereka.

Perumpamaan mengenai anak yang hilang adalah cerita yang menyatakan tentang kasih yang telah ada sebelum penolakan apapun dimungkinkan dan akan tetap ada sesudah semua penolakan terjadi. Itulah kasih Allah yang pertama dan tak berakhiran, Dia-lah Bapa sekaligus Ibu. Itulah air mancur dari segala kasih manusiawi sejati, bagaimanapun kecilnya. Seluruh hidup dan ajaran Yesus mempunyai satu sasaran: menyatakan kasih Allah-Nya yang tak terbatas sebagai Bapa dan Ibu, serta menunjukkan jalan supaya kasih itu membimbing setiap bagian dari hidup kita sehari-hari. Dalam lukisan ayah yang dilukis oleh Rembrandt, ia menawarkan kepadaku secercah kasih itu. Itulah kasih yang selalu menyambut kita kembali pulang dan selalu ingin merayakannya.
dari The Return of the Prodigal Son

0 comments:

Post a Comment