Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 11, 2013

MEMELUK KESEPIAN (Sajian 6)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Bergerak ke Dalam Keheningan

Karakteristik pertama dari kehidupan spiritual adalah gerakan yang berkelanjutan dari kesepian ke arah keheningan. Karakteristik kedua yang sangat penting adalah gerakan di mana kekerasan kita diubah menjadi keramah-tamahan. Di sanalah perubahan relasi kita dengan diri kita sendiri dapat menghasilkan buah di dalam relasi dengan sesama manusia yang selalu berubah. Di sanalah upaya menjangkau ke dalam keberadaan diri yang terdalam dapat mengarah kepada penjangkauan banyak orang-orang asing yang kita jumpai dalam perjalanan hidup kita. Di dalam dunia kita yang penuh dengan orang asing, terasing dari masa lalu mereka sendiri, dari kebudayaan dan negara mereka, dari tetangga, sahabat-sahabat dan keluarga mereka, dan dari diri mereka yang paling dalam dan Tuhannya, kita menyaksikan suatu pencarian yang menyakitkan akan tempat ramah di mana hidup dapat dijalani tanpa rasa takut dan di mana komunitas dapat ditemukan. Meskipun banyak, mungkin bisa dikatakan sebagian terbesar, orang-orang asing di dunia ini mudah menjadi korban kekerasan yang menakutkan, adalah mungkin bagi laki-laki atau perempuan serta wajib bagi umat Kristen untuk menawarkan ruang yang terbuka dan ramah di mana orang asing dapat membuang keasingan mereka dan menjadi sesama manusia seperti kita. Perpindahan dari kekerasan menjadi keramah-tamahan adalah sulit dan penuh dengan hambatan. Masyarakat kita sepertinya makin penuh dengan orang-orang yang ketakutan, defensif, agresif dengan cemas berpagut dengan milik mereka dan cenderung memandang dunia di sekelilingnya dengan curiga, selalu was-was bahwa seorang musuh tiba-tiba muncul, menerobos dan melakukan hal-hal yang mencelakakan. Namun, meski begitu - inilah panggilan kita: mengubah hostis menjadi hospes, musuh  menjadi tamu, serta menciptakan ruuang merdeka dan tanpa rasa takut di mana persaudaraan dapat terbentuk dan dialami sepenuhnya.
dari Reaching Out

0 comments:

Post a Comment