Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 13, 2013

DOMUS BUKAN SURGA


"Mau bengi pitike mangaaaaan ...." (Tadi malam ayamnya makaaaaan ....) kata Rama Tri Wahyono tersendat-sendat bahkan kemudian terputus ketika sedang makan siang bersama pada Rabu 13 November 2013. Beliau tampak mau mengucapkan sesuatu tetapi sulit keluar dari mulutnya. "Sing bener mau bengi Dona mangan pitik" (Yang benar tadi malam Dona makan ayam) Rama Bambang mengetengahkan koreksi. "Iyaaaa ..." (Benar) sahut Rama Tri. Rama Harto menyambung "Inggih, katene mati siji" (Iya, ayam katenya mati satu). Rama Bambang tahu membenarkan, walau sebenarnya di pagi hari juga agak keheranan ketika melihat bulu-bulu ayam bertebaran di teras depan kamarnya dan kamar Rama Harto. Mungkin karena melihat Rama Bambang tampak bertanya-tanya dalam hati, Mbak Tari, salah satu petugas Domus Pacis, menjelaskan "Wingi sonten ayam katene ucul setunggal saking kandhang. Ajeng dicekel angel banget. Rikala dalu Dona sing biasa diculke lajeng mbledig ayame ngantos kamar TV karyawan. Kecepeng lajeng dikemah-kemah ditedha" (Kemarin sore salah satu ayam kate lepas dari sangkar. Akan dipegang dengan dikejar-kejar, sulit sekali tertangkap. Pada malam hari Dona yang biasa dilepaskan dari rantai mengejar ayamnya sampai kamar TV karyawan. Ayam tertangkap lalu dikunyah-kunyah). Dona adalah salah satu anjing golden betina yang ada di Domus Pacis.

Di meja makan siang itu, sesudah mengomongkan pembantaian ayam kate oleh Dona, Rama Bambang berkata "Nek ngono Domus Pacis pancen dudu swarga" (Kalau begitu Domus Pacis memang bukan surga). "Piye, ta, kok ngono?" (Bagaimana, ta, kok begitu?) tanya Rama Tri. "Lho, nek neng swarga singa isa awor enak karo wedus, ta?" (Kalau di surga singa dapat bergaul enak dengan kambing, ta?) jawab Rama Bambang yang sebenarnya ingat Kitab Yesaya 11:6: "Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya." Weleh, weleh, weleeeeh ...... Hanya soal anjing dan ayam kate saja dihubungan dengan alam surgawi.

3 comments:

Unknown said...

wkwk ...asyik bgt romo ceritanya,kej sehari2 bisa lgs direfleksikan dgn keh rohani.Terus berkarya romo,biar yg muda2 ni bisa belajar bny dr romo.BD:)

Unknown said...

wkwk ...asyik bgt romo ceritanya,kej sehari2 bisa lgs direfleksikan dgn keh rohani.Terus berkarya romo,biar yg muda2 ni bisa belajar bny dr romo.BD:)

Domus Pacis Puren said...

Maaf, baru buka komen. Makasih, mau tengok kami-kami di rumah tua lewat jendela maya ha ha ha .....

Post a Comment