Rabu, 6 Januari 2016
Markus
6:45-52
6:45.
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan
berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang
banyak pulang.
6:46
Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
6:47
Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal
sendirian di darat.
6:48
Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka
kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia
hendak melewati mereka.
6:49
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah
hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
6:50
sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia
berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
6:51
Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat
tercengang dan bingung,
6:52
sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka
tetap degil.
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, dalam hidup orang harus berjaga-jaga karena mau tidak mau selalu ada tantangan dan atau ancaman. Berjaga-jaga itu amat penting agar dapat tenang menhadapinya.
- Tampaknya, untuk berjaga-jaga orang dapat mengupayakan berbagai macam alat agar ancaman dan atau tantangan tidak mencelakainya. Di dalam perjalanan pun orang harus mematuhi berbagai aturan demi keselamatan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa landasan utama untuk menghadapi kehidupan nyata termasuk segala tantangan dan atau ancaman adalah kebiasaan bergaul dengan kedalaman batin, karena tanpa kebiasaan ini orang tidak memiliki bekal bahkan senjata utama untuk hidup, yaitu ketenangan hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu mendapat perlindungan gaib sehingga tenang berhadapan dengan berbagai bahaya.
Ah, yang
membuat tenang itu kalau punya fasilitas lengkap dalam segala kebutuhan.
0 comments:
Post a Comment