Rabu, 06 Januari 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Putih
Bacaan
1Yoh. 4:11-18;
Mzm. 72:1-2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52. BcO Yes. 56:1-8
Markus
6:45-52:
45 Sesudah itu
Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih
dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 46
Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 47 Ketika hari
sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di
darat. 48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin
sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas
air dan Ia hendak melewati mereka. 49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di
atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 50
sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia
berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 51 Lalu Ia
naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat
tercengang dan bingung, 52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga
mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Renungan:
Membaca Injil
hari ini saya terbayang kisah yang ada di sana. Yesus menyuruh para murid
berangkat naik kapal dan menyuruh orang-orang pergi. Ia sendiri berdoa.
Sepanjang malam Ia berdoa. Ketika melihat para muridNya kesulitan mendayung
karena angin sakal Ia pun mendatangi mereka dengan berjalan di atas air.
Saya tertarik
Yesus memilih waktu untuk berdoa. Ia menyediakan waktu untuk berkomunikasi
dengan Bapa. Waktu dengan Bapa adalah waktu yang penting bagiNya. Ia pun
memilih sendirian bertemu dengan Bapa. Namun demikian Dia tidak tega melihat
murid-muridNya yang kesulitan.
Kalau Yesus pun
menyadari pentingnya waktu untuk sendiri bersama Bapa, rasanya kita pun perlu
menyediakan waktu itu. Apa pun kesibukan kita tidak bisa menjadi alasan untuk
tidak punya waktu bagi Bapa. Dan sekalipun demikian kita juga mesti tetap punya
hati bagi mereka yang kesulitan.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Mrk. 6:45-52. Rasakan dan temukan gema dari teks tersebut.
Refleksi:
Bagaimana dirimu
menyediakan waktu bagi Tuhan dan sesama?
Doa:
Bapa, aku punya
waktu untukMu. Aku ingin bersamaMu dalam keheningan batinku. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menyediakan waktu untuk Tuhan dan sesama. -nasp-
0 comments:
Post a Comment