Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 4, 2016

Sabda Hidup



Selasa, 05 Januari 2016
Hari Biasa
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44. BcO Yes. 55:1-13

Markus 6:34-44:  
34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. 35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. 36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." 37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" 38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." 39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. 40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. 41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. 42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. 43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. 44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Renungan:
Dalam kondisi ekonomi yang melambat ini banyak orang kehilangan pekerjaan. Mereka yang tidak di PHK pun mesti rela kehilangan bonus atau penerimaan gaji secara penuh. Di beberapa pertambangan pun banyak karyawan yang kehilangan aneka macam fasilitas yang biasanya memanjakan hidupnya. Kondisi ini berdampak pada kehidupan setiap manusia. Minimal banyak orang mencari cara agar bisa bertahan hidup.
"Kamu harus memberi mereka makan!" (Mrk 6:37). Sabda Yesus ini terasa hidup dalam situasi seperti sekarang ini. Mereka yang kehilangan pekerjaan tetap membutuhkan makan. Makin hari persediaan mereka makin menipis. Kita harus memberi mereka makan. Apa yang bisa kita lakukan?
Kamu harus memberi mereka makan! Kalimat ini sungguh menantang setiap manusia yang berada di muka bumi ini. Rasa saya, salah satu hal yang mungkin kita lakukan untuk memenuhi perintah ini adalah berbagi. Lima roti dan dua ikan yang disampaikan kepada Yesus menjadi berkat bagi banyak orang yang hadir. Kita dipanggil untuk berbagi, tidak menyimpan sendiri sesuatu yang kita punyai. Dengan berbagi semua orang akan mendapatkan, bahkan bisa dikumpulkan sisanya.

Kontemplasi:
Duduklah dengan hening. Resapkan perintah Yesus: kamu harus memberi mereka makan.

Refleksi:
Bagaimana semangat berbagi dalam keluarga dan lingkunganmu?

Doa:
Tuhan, seakan tidak mungkin memberi makan kepada banyak orang. Namun semangat berbagi yang Kausampaikan memungkinkan sesuatu yang tampaknya tidak mungkin. Amin.

Perutusan:
Aku akan memberi mereka makan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment