Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 25, 2016

Sabda Hidup



Selasa, 26 Januari 2016
Peringatan Wajib  St. Timotius dan Titus
warna liturgi Putih 
Bacaan
2Sam. 6:12b-15,17-19; Mzm. 24:7,8,9,10; Mrk. 3:31-35. BcO Rm. 8:18-39

Markus 3:31-35:   
31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. 32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." 33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" 34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Renungan:
Orang tua seringkali ingin melihat anaknya kala lagi bekerja. Mereka bukan ingin mengganggu. Mereka hanya ingin melihat. Mungkin sebelumnya mereka hanya mendengar cerita bagaimana kala anaknya bekerja. Maka melihat sendiri sudah menjadi kebahagiaan bagi mereka. Namun orang yang melihat mereka sering ingin mempertemukan mereka dengan anaknya.
Maria pun ingin melihat Yesus yang sedang berkarya. Ia ingin menyaksikan sendiri kiprah anaknya. Ketika melihatnya orang-orang pun ingin mempertemukan dengan Yesus.
Umumnya orang tua bahagia ketika melihat anaknya bekerja. Gerak yang dibuat anaknya memberikan harapan pada dirinya. Maka marilah kita serius dalam berkarya. Keseriusan kita dalam bekerja sudah memberikan warta gembira pada orang tua kita. Banyak pula orang lain akan mengalami kegembiraan karena kita serius dalam berkarya.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mrk. 3:31-35. Bayangkan orang tuamu melihatmu kala dirimu lagi bekerja.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu ketika orang tuamu menengokmu yang lagi bekerja.

Doa:
Tuhan semoga dalam karyaku aku bisa memberikan harapan dan kegembiraan di hati orang tuaku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menaburkan harapan dan kegembiraan pada orang tuaku dengan serius bekerja. -nasp-

0 comments:

Post a Comment