Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 10, 2016

PIKNIK NATALAN DOMUS PACIS


Senin tanggal 4 Januari 2016 bagi penghuni Domus Pacis menjadi Hari Komunitas pertama untuk tahun 2016. Sesuai dengan kesepakatan pada pertemuan Desember 2015, pada hari itu ada acara "piknik" Domus Pacis. Ketika tahu rencana ini, ada warga Katolik yang mengirim ucapan di BB Rm. Bambang "Selamat menikmati pemandangan alam." Rm. Bambang langsung menjelaskan dengan singkat bahwa kata "piknik" di Domus artinya pergi keluar bersama-sama. Untuk tanggal 4 Januari ini menjadi "Piknik Natalan Domus Pacis" yang diisi 2 acara: 1) Kunjungan ke Susteran Santa Ana, rumah tinggal para suster CB yang sudah tuwa dan lansia; 2) Jajan atau makan bersama di restoran. Inilah mengapa makan pagi hari itu tidak leluasa dalam bercengkerama. Rm. Harto dan Rm. Tri Wahyono harus dilayani untuk mengadakan persiapan khusus karena akan pergi cukup lama dari segi jam. Rm. Yadi, Rm.Tri Hartono dan Rm. Hantoro pun harus berkemas-kemas. Rm. Bambang harus mem"publish" tulisan di Blog Domus sebelum bersiap-siap. Rm. Agoeng yang malam sebelumnya ke luar Domus sudah tampak pada jam 08.15. Pak Tukiran, Mbak Tari dan Mas Abas sibuk mengurus para rama yang harus dibantu sebelum berdandan untuk diri sendiri. Bu Rini, salah satu relawati Domus, juga datang ikut membantu.

Rombongan Domus Pacis dengan 2 mobil sampai di Susteran Santa Ana, Jalan Kolombo Yogyakarta, pada sekitar jam 09.15. Beberapa suster ternyata sudah siap menyambut. Rombongan ini kemudian diajak masuk ke kamar makan yang luas dan cukup banyak suster tua sudah menanti. Salam-salaman dengan jabat tangan terjadi dengan meriah dan penuh keakraban. Suasana seperti ketemu teman lama sehingga salam-salaman spontan ini terjadi cukup lama karena di samping bersalaman terjadi juga omong-omong personal saling teringat perjumpaan masa lampau. Ketika jam hampir menunjuk angka 10 Sr. Listiana, pimpinan komunitas, membuka dengan menggunakan soundsystem yang sudah disediakan sejak awal. Dalam kata-kata sambutannya Sr. Listiana juga berkata "Baru kali ini ada rombongan rama yang berkunjung pada kami di Santa Ana". Sesudah itu acara resmi pertama dimulai. Ternyata acaranya adalah makan bakso. Acara ini juga terjadi cukup lama karena di samping 12 orang dari Domus (7 rama, 4 karyawan, 1 relawati) 30an orang suster juga harus dilayani. Sementara itu masih berdatangan suster-suster tua lain dari kamarnya dan menyalami para rama tanpa ketinggalan untuk omong-omong pribadi. Setelah makan bakso, wakil pimpinan komunitas memberikan kisah singkat acara harian para suster sepuh yang berjumlah 65 orang. Para rama pun juga diminta berbicara bergantian. Bahkan Rm.Yadi mengajak semua nyanyi Di Sini Senang Di Sana Senang dan beliau melantunkan bait-baitnya. Kunjungan di susteran diakhiri dengan menengok beberapa suster yang sudah amat renta dan terbaring di tempat tidurnya.

Seusai kunjungan di Susteran Santa Ana, 2 mobil rombongan Domus menuju Jalan Diponegoro. Hal ini berkaitan dengan usul Rm. Harto Widodo untuk acara jajan atau makan bersama. Dalam makan pagi di Domus hari itu Rm. Bambang berkata kepada para rama-rama "Restoran sing nggo mangan awan ben diputuske Rm. Harto ya" (Restoran untuk makan siang biar diputuskan oleh Rm. Harto ya). Karena disetujui maka Rm. Bambang bertanya kepada Rm. Harto "Teng pundi?" (Dimana?) yang dijawab oleh Rm. Harto "Teng Jalan Diponegoro" (Di Jalan Diponegoro). Ini adalah restoran masakan Tionghoa Utara jalan sebelah Barat Jembadan Gondolayu. Tetapi ketika sampai di restoran ini, ternyata sekalipun sudah terbuka tetapi bahan-bahan yang dimasak belum tiba, sehingga rombongan harus berpindah tempat makan. Rm. Agoeng memutuskan pindah ke Resto Jimbaran daerah Jalan Kaliurang belok ke Barat. Di sini rombongan menyantap khusus macam-macam masakan ikan laut. Para penghuni Domus tampak amat menikmati menu yang disajikan. Sendau gurau pun berlangsung seperti biasa bahkan lebih meriah. Peristiwa yang paling membuat tertawa terjadi karena ketika akan pulang. Rm. Harto masih belum selesai menghabiskan air kelapa muda utuh. Kebetulan Rm. Harto memesan 2 minuman: jus alpukad dan kelapa muda utuh. "Diasta kundur mawon sisane" (Sisanya dibawa pulang saja) kata Rm. Bambang yang diiyakan oleh Rm. Harto yang memang menghabiskannya ketika sudah ada di Domus Pacis. Kata teman-teman sebetulnya Rm. Harto minta meminumnya ketika berada di mobil yang berjalan pulang. Tetapi hal ini dihalang-halangi oleh yang lain agar tidak ada tumpahan di dalam mobil.

0 comments:

Post a Comment