Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, January 13, 2016

OLEH-OLEH MENTHIK SUSU



Sabtu 9 Januari 2016 sekitar jam 15.00. Karena hawa terasa panas Rm. Bambang hanya memakai kaos dalam dan bersarung duduk dengan kursi roda di teras depan kamarnya. Sebenarnya dia sedang bersiap-siap untuk mandi karena pada jam 17.00 memimpin Misa Natalan salah satu Lingkungan Wilayah Sempu, Paroki Pugeran. Tiba-tiba dari arah ruang tamu masuklah orang-orang berbondong-bondong. Ketika melihat Rm. Bambang mereka berseru "Rama Bambaaaaaaang". Rm. Bambang menyambut dengan tertawa tetapi dalam hati berkata "Wadhuh, umate wis teka. Aku durung adus" (Aduh, umat sudah datang. Padahal aku belum mandi."

"Menika wau saking Wates. Bibar menika lajeng wonten dalemipun Rama Suka. Sakmenika mampir sowan Rama Bambang" (Tadi kami kunjungan ke Wates. Sesudah itu ke rumah Rama Suka. Sekarang mampir mengunjungi Rama Bambang) kata salah satu ibu yang berseragam yang membuat Rm. Bambang bertanya "Rombongan apa ta iki?" (Ini rombongan apa?). Ibu lain menjelaskan bahwa mereka adalah Kelompok PSE Gondang. "Nek ngono mau ngunjungi bekas pasture, ya. Terus neng Jeglong" (Kalau begitu tadi mengunjungi Rama Santo, bekas sang pastor, ya. Kemudian ke Jeglong, dusun asal Rama Suka yang kini jadi Pastor Gondang) kata Rm. Bambang. "Ning nggih kelingan kalih Rama Bambang" (Tetapi juga ingat Rama Bambang) seorang bapak menimpali. Dan Rm. Bambang langsung menyahut "Ngoleh-olehi menthik susu, ta?" (Memberi oleh-oleh beras jenis "menthik susu", ta?). Rombongan pun tertawa-tawa. "Kok ngertos?" (Kok tahu?) salah satu bertanya yang dijawab oleh Rm. Bambang "Mau ana sing nyunggi beras" (Tadi ada yang mengusung beras) karena tadi melihat salah satu bapak mengusung karung beras. Karena ingat bahwa Rm. Hantoro pernah berkarya di Paroki Wedi, dimana pada waktu itu Gondang masih menjadi stasi wilayah Wedi, maka beliaupun diundang keluar kamar. Mampir kunjungan ini memang hanya sekitar 30 menit dan hanya diterima di teras depan kamar Rm. Bambang dan Rm. Hantoro.

0 comments:

Post a Comment