Rabu, 27 Januari 2016
Markus 4:1-20
4:1.
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang
banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah
perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak
itu di darat, di tepi danau itu.
4:2
Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya
itu Ia berkata kepada mereka:
4:3
"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4:4
Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah
burung dan memakannya sampai habis.
4:5
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu
benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
4:6
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak
berakar.
4:7
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan
menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
4:8
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah,
hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada
yang seratus kali lipat."
4:9
Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!"
4:10
Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan
Dia tentang perumpamaan itu.
4:11
Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada
orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
4:12
supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka
tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
4:13
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini?
Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
Iblis
dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
4:16
Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang
yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,
4:17
tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
4:18
Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar
firman itu,
4:19
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan
hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan
di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu
berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan
ada yang seratus kali lipat."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, pada masa kini, paling tidak di Indonesia, kualitas orang ditentukan oleh dokumen-dokumen akademis yang dimiliki. Makin tinggi dan makin banyak ijazah dimiliki, makin besar kadar kualitas seseorang.
- Tampaknya, pada masa kini banyak seminar dan workshop ditawarkan dengan maksud untuk mengembangkan kemampuan dan atau profesi seseorang. Makin banyak sertifikat dan surat penghargaan dimiliki, makin mendalam profesionalitas seseorang.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa bergaul dengan kemendalaman batin, setinggi dan sebanyak apapun ijazah serta sebanyak apapun sertifikat dan penghargaan dimiliki oleh seseorang, itu semua tidak akan menjamin kualitas dan perkembangan profesionalitasnya kalau dia tidak mampu menggunakan mata atau telinga atau indera lainnya menangkap yang dihadapi untuk dikirimkan ke dalam hati menjadi olahan batin. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan dapat menjadi lahan tertanamnya dan terolahnya apapun yang berada dalam lingkungan hidupnya.
Ah,
bagaimanapun juga yang bertitel doktor jauh lebih bermutu dibandingkan yang
hanya lulus SMP.
0 comments:
Post a Comment