Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 11, 2016

Rama Yadi Di Natalan BRI DIY


Pada makan pagi Senin 11 Januari 2016 Rm. Agoeng berkata "Dhek Setu Rm. Yadi kula ajak mlampah tebih" (Pada hari Sabtu Rm. Yadi saya ajak jalan jauh) yang disahut oleh Rm. Bambang ."Merga akeh undhak-undhak dhuwur nggih?" (Karena ada banyak tangga naik ya?). Kebetulan pada makan pagi Minggu 10 Januari, hari sebelumnya, Rm. Yadi berceritera cukup capek harus berjalan naik tangga ketika masuk Auditorium Sanata Dharma. Pada sore hari Sabtu 9 Januari 2016 BRI (Bank Rakyat Indonesia) DIY menyelenggarakan perayaan Natal. Domus Pacis mendapatkan undangan khusus yang diantar oleh Pak Santo dan Bu Rini, para aparat BRI Wilayah DIY. Ketika mengantar undangan yang diterima oleh Rm. Bambang, mereka juga menyempatkan diri melihat pembangunan talud Domus termasuk mendengarkan keterangan Rm. Bambang bahwa masih ada sepanjang 55 m yang harus dikerjakan. Bahwa Domus Pacis ikut diundang, hal ini berkaitan dengan Domus yang menjadi salah satu penerima CSR (Corporate Social Responsibility) DIY yang diserahkan dalam Perayaan Natal hari Sabtu itu. Di situ Rm. Yadi bersedia datang mewakili Domus diantar oleh Rm. Agoeng.

Ketika pulang dari Natalan BRI pada sekitar jam 21.30, Rm. Agoeng bilang kepada Rm. Bambang bahwa yang menerima CSR ada 7. Sementara itu pada Minggu makan pagi dari ketujuh penerima itu Rm. Yadi hanya mengingat 3: Seminari Tinggi Kentungan, Susteran OP Rawaseneng dan tentu saja Domus. Ketika makan pagi hari Senin Rm. Agoeng menyebut selain Domus ada Susteran OP, Gereja Semanu Gunung Kidul, Seminari Tinggi, Pangudi Luhur, YAKKUM, dan Bethesda. Rm. Agoeng juga berkata "Ning bar penyerahan dana secara simbolis, sing dijelaske namung Domus Pacis" (Tetapi sesudah penyerahan dana simbolis, yang dijelaskan hanya Domus Pacis). "Oooo, yen ngaten Rm. Yadi paring pangandikan?" (Oooo, kalau begitu Rm. Yadi diminta bicara?) tanya Rm. Bambang yang langsung disahut oleh Rm. Agoeng "Mboten. Sing njelaske MC. Kok ngertos nggih?" (Tidak. Yang menjelaskan adalah yang menjadi MC. Bagaimana dia dapat tahu?). "Oooo, niku mesthi Dora. Piyambake asal Wonosari lan sakniki teng Giwangan. Bojone tiyang BRI. Dheweke ugi penyanyi" (Oooo, itu pasti Mbak Dora. Dia asal dari Wonosari dan kini tinggal di Giwangan. Suaminya juga orang BRI). Kemudian Rm. Agoeng juga mengatakan bahwa waktu penutup Mbak Dora juga menyanyi.

Rm. Bambang, yang keluarganya di Wonosari punya hubungan dekat dengan keluarga Mbak Dora, tahu bahwa yang menjadi MC adalah Mbak Dora karena pada Sabtu 9 Januari 2016 jam 16.01 menerima pesan di BB. Omong-omong singkat Mbak Dora (MD) dan Rm. Bambang (RB) adalah sebagai berikut:
MD: Sore Romo... Saya baru prepare ngemsi BRI.
RB: Ok. Sampai jumpa ha ha ha.
MD: Kok ada dari Domus Pacis penerima CSR. Rawuh Romo (Apakah Rama akan datang)?
RB: Sing rawuh Rm. Yadi diantar Rm. Agoeng. Aku sing ngajukan proposal. Ha ha ha (Yang akan datang Rm. Yadi diantar oleh Rm. Agoeng. Yang mengajukan proposal memang aku. Ha ha ha).

0 comments:

Post a Comment