Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 5, 2016

Rama Harto Opname


Rm. Bambang heran dalam hati tumben Rm. Harto tidak ikut misa pada Selasa 5 Januari 2016. Misa di kapel Domus Pacis biasa terjadi pada jam 18.00. Pada waktu itu yang memimpin adalah Rm.Yadi. Yang jadi umat adalah Rm. Tri Hartono, Rm.Hantoro, Bu Riwi dan Rm. Bambang. Hingga masuk bagian persembahan Rm. Bambang masih membayangkan Rm. Harto akan masuk dengan kursi rodanya didorong oleh seseorang. Terlambat apapun Rm. Harto paling aktif ikut misa. Bahkan bila tak ada misa, karena yang biasa memimpin (Rm. Yadi, Rm.Hantoro dan kadang Rm. Bambang) pergi semua, Rm. Harto juga kerap berada di kapel untuk berdoa.

Pada Selasa 5 Januari itu ternyata Rm. Harto tidak ke mana-mana. Saat makan malam tiba beliau masuk ruang makan didorong oleh Mas Abas dengan kursi rodanya. Makan malam itu berjalan seperti biasa. Suasana bicara sana-sini dan saling ejek tetap jalan. Tetapi ketika doa penutup selesai, semua baru sadar kalau Rm. Harto tidak makan apa-apa bahkan minum pun tidak. Tremor tangan menjadi-jadi. "Ditari dhahar napa kendel mawon" (Ditanya mau makan apa diam saja)  kata Mas Abas. "Digawa teng Panti Rapih, napa?" (Apakah baik kalau dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih?) tanya Rm. Agoeng bernada usul. Rm. Hantoro bertanya berkali-kali mau atau tidak tetapi Rm. Harto diam saja. Namun ketika Rm. Bambang berkata "Njenengan mangsuli gedheg napa manthuk mawon. Kersa dibekta teng Panti Rapih?" (Anda menjawab dengan menggeleng atau menganggukkan kepala saja. Mau atau tidak dibawa ke Panti Rapih?), Rm. Harto dengan lemah menganggukkan kepalanya. "Bas, siapke pakeane" (Abas, siapkan pakaian beliau) Rm. Agoeng minta Mas Abas menyiapkan pakaian Rm. Harto. Kemudian Rm. Agoeng membawa Rm. Harto dengan mobil ke Panti Rapih ditemani Mas Abas dan Mas Heru.

Pada jam 19.52 Rm. Agoeng lewat WA mengirim ke Rm. Bambang gambar Rm. Harto baru ditangani oleh 2 orang perawat disertai kata "Opname". Rm. Bambang pun segera menghubungi Pak Mantri (kakak Rm. Harto) lewat SMS dan menelpon rumah ibunya. Kepada mereka dikabarkan tentang Rm. Harto. Sementara itu kontak dengan Rm. Agoeng lewat WA terus jalan. Ternyata Pak Mantri langsung merespon kabar itu dengan menjawab lewat SMS. Ketika Rm. Agoeng memberi kabar bahwa Rm. Harto sudah dapat kamar di Ruang Lukas 215, Rm. Bambang mengirim kabar ke Rm. Agoeng pada jam 20.29 "Pak Mantri perjalanan nuju P Rapih".

0 comments:

Post a Comment