Tuesday, November 29, 2016
Mau Cepatan Tertunda karena Teh
Sebenarnya pada hari Rabu 23 November 2016 para rama Domus Pacis sudah bersiap sejak pagi sesudah makan pagi. Sehari sebelumnya salah seorang dari kelompok yang akan mampir berkunjung di dalam telepon bilang berangkat dari Bayat pada jam 07.00 pagi. Tetapi ternyata mereka sampai Domus sudah lebih dari jam 10.30. "Jan-jane wau nggih pun mangkat jam wolu. Ning mergine padhet sanget" (Sebetulnya tadi sudah berangkat pada jam 08.00. Tetapi lalu lintas perjalanan padat sekali) kata salah satu dari 7 orang yang ikut kelompok. Salah satu yang juga bertindak sebagai sopir tidak ikut masuk karena kata salah satu "Dheweke ngrokok" (Dia merokok). Rm. Bambang berkomentar "Neng kene ora ana larangan ngrokok" (Di sini tak ada larangan merokok).
Di hadapan Rm. Tri Hartono, Rm. Harto dan Rm. Bambang, salah satu dari para tamu berkata "Rama, niki mung sekedhap amargi badhe langsung nuju Seminari Mertoyudan" (Rama kami hanya sebentar karena akan langsung menuju Seminari Mertoyudan). Tetapi niat akan segera pergi tertunda karena ada karyawan masuk menyajikan teh dan snak. Maka sambil menkmati hidangan sederhana terjadi omong-omong sana-sini. Apalagi dahulu Rm. Tri Hartono pernah berkarya di Wedi yang mencakup Wilayah Bayat. Kini Bayat telah menjadi Paroki Administratif. Di antara tamu-tamu ini ternyata ada juga yang dulu telah beberapa kali ikut menjadi peserta Novena Domus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment