Selasa, 08
November 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Tit. 2:1-8,11-14;
Mzm. 37:3-4,18,23,27,29; Luk. 17:7-10. BcO 2Mak. 6:12-31
Lukas
17:7-10:
7 "Siapa di
antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan
ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang:
Mari segera makan! 8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu:
Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku
makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 9 Adakah ia
berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang
ditugaskan kepadanya? 10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan
segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Renungan:
Dalam banyak
perkara orang sering menuntut orang lain melakukan segala sesuatu dengan
sempurna. Seorang hamba, walau dia baru pulang dari mengerjakan sesuatu, akan
dituntut melakukan aneka macam pekerjaan yang lain. Seorang kepala pemerintahan
dituntut segera melakukan perubahan, tanpa dilihat apa yang sudah dikerjakan.
Orang akan selalu merasa kurang dan kurang.
Kiranya kita
perlu mengembangkan budaya terima kasih kepada mereka yang telah sepenuh hati
melayani kita. Kita berterima kasih kepada para pelayan kita. Kita berterima
kasih kepada para karyawan kita, sahabat kita dan semua orang yang telah
membantu kita. Kita kurangi tuntutan-tuntutan kita pada mereka. Tuntutan tidak
akan membuat mereka hormat, tetapi malah akan menjadi tidak respek pada kita.
Dunia kita ini
memerlukan orang-orang yang tau berterimakasih. Orang-orang yang tahu berterima
kasih mendorong siapapun yang mendapat terima kasih akan bekerja dengan lebih
giat, lebih baik dan lebih sempurna. Mari kita mengembangkan sikap terima
kasih.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
bertemu pelayanmu, karyawanmu, pemimpinmu, sahabatmu. Sejauh mana anda
mengucapkan terima kasih.
Refleksi:
Bagaimana
berterima kasih dan bersyukur bukan menuntut dan menuntut?
Doa:
Tuhan semoga aku
mampu berterima kasih atas kebaikan sesamaku.. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membangun budaya terima kasih. -nasp-
0 comments:
Post a Comment