Sunday, November 13, 2016
Misa Arwah Ayah Mas Handoko
Biasanya sesudah acara Novena Domus pada Minggu Pertama kursi-kursi segera ditata dalam beberapa kelompok tumpukan. Pemilik persewaan kursi akan segera mengambil. Pada Minggu 6 November 2016 semua kursi sebanyak 350 buah adalah pinjaman. Hal ini dikarenakan 200 buah kursi milik Domus Pacis dipinjam oleh Paroki Pringwulung selama pembangunan langit-langit kedap suara belum selesai. Pembangunan ini diperkirakan selesai pada bulan Desember. Dalam hal peristiwa Minggu 6 November ini ada hal khusus yang baik dicatat. Sebanyak 150 buah kursi tidak diambil oleh pemilik. Bahkan 150 kursi ini ditata lagi menghadap ke Barat dimana terdapat meja panjang yang biasa digunakan sebagai altar dalam misa untuk menutup bagian seminar dalam Novena Domus.
Peristiwa tetap tertatanya 150 buah kursi itu terjadi karena pada malam jam 07.00 ada pelayanan misa di Domus Pacis. Ini adalah misa peringatan 100 hari wafat Bapak Yohanes Baptista Tugiyarso. Bahwa misa arwah ini menjadi peristiwa Domus karena almarhum adalah ayah dari Mas Handoko. Mas Handoko dan istrinya adalah anggota kelompok relawan Domus Pacis. Mereka termasuk yang banyak terlibat dalam kebutuhan-kebutuhan acara di Domus. Maka tidak mengherankan kalau sebagian besar relawan Domus tampak menjadi peserta sekalipun dari pagi hingga siang sudah sibuk mengurus Novena Domus. Umat yang ikut misa terutama dari Lingkungan Fransiskus Asisi. Keluarga besar Mas Handoko juga ikut hadir. Tentu saja ada juga banyak warga Katolik Paroki Pringwulung, karena Mas Handoko juga ikut aktif terlibat di Paroki. Yang memimpin misa pada malam itu adalah Rm. Bambang. Sementara itu Rm. Yadi dan Rm. Harto juga ada di antara umat dengan kursi rodanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment