Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 24, 2016

Pentingnya Lansia Olah Sikap


"Apa sing paling apik dinggo lansia?" (Apa yang paling baik untuk seseorang yang berusia lanjut?) Rm. Bambang melontarkan pertanyaan kepada lebih dari 200 orang di Gedung Santo Matius, Paroki Kelor, Gunung Kidul pada Sabtu 19 November 2016 sekitar jam 10.00 pagi. Ini terjadi pada acara Temu Kangen Lansia. Selain para lansia (lanjt usia), yang juga diundang hadir adalah para Pengurus Umat Lingkungan dan Wilayah. Rm. Bambang diundang untuk menjadi pembicara. Dari lemparan pertanyaan itulah muncul butir-butir pertimbangan yang dijadikan bahan permenungan. Butir-butir ini berasal dari para peserta yang membicarakan dengan teman-teman yang duduk berdekatan. Sebenarnya setiap kelompok pembicaraan menemukan beberapa butir. Tetapi Rm. Bambang meminta satu butir saja sebagai hal yang dianggap paling baik untuk menghayati hidup sebagai kaum lansia.

Olah Sikap dengan Landasan Kerohanian

Ada 12 butir yang dipandang paling baik untuk menjadi lansia: bersyukur, mong kinemong (tenggang rasa), pasrah, sadar sudah tua, menerima realita hidup, luwes, pangerten (berjuang memahami keadaan), manekung (biasa merenung), berbakti, menyesali dosa, menjadi tauladan, mudah mengalah.

Dari butir-butir yang diutarakan oleh para peserta, ternyata hal yang berkaitan dengan tindakan hanya butir "tauladan". Yang paling besar berkaitan dengan sikap dan kemudian disusul hidup rohani. Dari sini ada kesimpulan bahwa bagi kaum lansia itu yang paling baik adalah membiasakan diri mengolah sikap dengan landasan hidup rohani.

Bersikap seperti Kristus

Untuk sungguh beriman landasan rohani dalam mengolah sikap adalah sikap Kristus. Dalam hal ini Santo Paulus berkata: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (Flp 2:5-7) Dari ayat ini ditarik pelajaran:
  • Sikap terbaik adalah tidak mempertahankan gambaran lama bahwa kaum senior harus mendapatkan kedudukan khusus untuk dihormati dan dituruti segala kehendaknya.
  • Dengan tidak mempertahankan status senior, apalagi bekas orang berpangkat dan atau berkuasa, kaum lansia mampu jadi orang "kosong" yang siap selalu belajar.
  • Sikap tak mentang-mentang senior dan sikap pengosongan menjadi modal mampu berada bersama siapapun terutama generasi dan aktivis jaman kini sekalipun tetap sebagai orang jaman dulu.
Beberapa Masalah

Ketika dibuka tanya jawab beberapa masalah muncul berkaitan dengan doa spontan tanpa teks dari buku, mengaku dosa, menghadapi anak-anak yang sulit diajak kumpul bareng, dan kepikunan. Dari masalah-masalah itu, ternyata soal pikun mendapat porsi paling banyak.

0 comments:

Post a Comment