Sabtu, 05 November 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Flp. 4:10-19;
Mzm. 112:1-2,5-6,8a,9; Luk. 16:9-15. BcO Keb. 18:1-15a; 19:4-9
Lukas
16:9-15:
9 Dan Aku berkata
kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur,
supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah
abadi." 10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia
juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam
perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 11 Jadi,
jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? 12 Dan jikalau kamu tidak setia
dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri
kepadamu? 13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan
setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." 14 Semuanya itu didengar oleh
orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. 15 Lalu
Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi
Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Renungan:
Kali ini rasanya
banyak orang yang seakan-akan mengabdi pada Allah namun sebenarnya mereka
menggunakan Allah untuk memperkaya dan memperkuat dirinya sendiri. Banyak orang
berteriak-teriak membela Tuhan namun di belakang mereka memeras orang lain
kalau tidak ingin diganggu. Mereka yang menghalanginya akan diguncang
sedemikian rupa dengan aneka macam cara, bahkan cara yang tampaknya suci.
Tepatlah yang
dikatakan Tuhan, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Luk 16:13). Ketika
orang mengabdi mamon maka ia akan gampang melupakan Allah.
Kita memang mesti
waspada kepada mereka yang seakan mengabdi Allah tapi sebenarnya mengabdi pada
kepentingannya sendiri. Belum tentu mereka yang berteriak-teriak dalam nama
Tuhan sungguh-sungguh bersuara dalam nama Tuhan. Dan mari kita sungguh
menempatkan Allah sebagai pencipta dan penebus kita. Jangan sampai kita tergoda
mempermainkan Allah untuk kepentingan kita sendiri.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Lihatlah sekumpulan orang yang menyebut-nyebut nama Tuhan. Telusurilah
apa yang terjadi di balik aktivitas mereka.
Refleksi:
Bagaimana
menghadirkan Allah pencipta dan penebus bukan "mainan" untuk
kepentingan kita?
Doa:
Tuhan sudilah
Engkau mengampuni mereka yang mempermainkan nama-Mu. Semoga kami sungguh bisa
menyembah-Mu sebagai pencipta dan penebus kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengabdi
Allah sebagai Allah yang mencipta dan menebus. -nasp-
0 comments:
Post a Comment