Minggu, 20 November 2016
HARI RAYA TUHAN
KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
warna liturgi
Putih
Bacaan
2Sam. 5:1-3; Mzm.
122:1-2,4-5; Kol. 1:12-20; Luk. 23:35-43. BcO Dan. 7:1-27 atau Why.
1:4-6,10,12-18; 2:26,28; 3:5,12,20-21
Lukas
23:35-43:
35 Orang banyak
berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya:
"Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya
sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." 36 Juga
prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam
kepada-Nya 37 dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi,
selamatkanlah diri-Mu!" 38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya:
"Inilah raja orang Yahudi". 39 Seorang dari penjahat yang di gantung
itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah
diri-Mu dan kami!" 40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya:
"Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
hukuman yang sama? 41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima
balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah." 42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja." 43 Kata Yesus kepadanya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus."
Hinaan selalu
datang mengiringi kala seseorang sedang menderita. Kala kita lagi mengalami
kesulitan pasti akan ada orang yang menyalahkan kenapa kita sampai mengalami
kesulitan tersebut. Apalagi kesulitan itu berupa perkara yang harus kita
tanggung, apalagi yang menyangkut pada hukuman. Tidak sedikit orang yang akan mempertanyakan,
mempersalahkan bahkan menghina kita.
Kala di salib pun
Yesus mengalami penghinaan. Ia mengalami penghinaan dari orang-orang, dari
prajurit bahkan dari orang yang mendapat hukuman seperti diri-Nya. "Seorang
dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau
adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" (Luk 23:39). Walau dalam
derita ia pun tetap menghina dan menghujat Yesus. Yesus tidak menanggapi
hujatan tersebut. Orang lainlah yang membela Dia. Itulah kemenangan Kristus
Raja semesta alam.
Memang kadang
kita tidak perlu membela diri apapun kala kita mendapat celaan, hujatan dan
hinaan. Pembelaan diri yang kita lakukan seringkali malah akan menambah sakit
di hati kita. Kadang pada saat seperti itu kita mesti berani diam dan
membiarkan. Pada saatnya akan ada orang lain yang membela kita.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Luk. 23:35-43. Perhatikan gejolak hati Yesus yang mendapat
penghinaan. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana
menyikapi penghinaan yang menyakitkan?
Doa:
Tuhan aku percaya
Engkau tidak akan membiarkanku jatuh terpuruk. Kuatkanlah aku kala dihina.
Belalah aku dengan caramu. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menguatkan hatiku kala mendapat penghinaan dan percaya Tuhan akan membelaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment