Kamis, 10 November 2016
Peringatan Wajib
St. Leo Agung,
PausPujG
warna liturgi
Putih
Bacaan
Flm. 7-20; Mzm.
146:7,8-9a,9bc-10; Luk. 17:20-25. BcO 2Mak 7:20-41
Lukas
17:20-25:
20 Atas
pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus
menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, 21 juga
orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab
sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." 22 Dan Ia berkata kepada
murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada
hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. 23 Dan orang akan
berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu
pergi ke situ, jangan kamu ikut. 24 Sebab sama seperti kilat memancar dari
ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya
Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. 25 Tetapi Ia harus menanggung banyak
penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Renungan:
Suatu kali
seorang nenek bersedih hatinya. Pagi sebelumnya datang cucunya meminta uang
saku untuk ke sekolah. Ia tidak punya uang sama sekali. Hanya 2 ribu saja yang
ada di kantongnya. Pengalaman itu sangat membekas dalam dirinya. Ia sedih. Kala
hatinya murung, datanglah seseorang yang tanpa ia duga memberikan bagian komisi
jatahnya. Ia pun menangis setelah menerima itu. Ia merasakan Tuhan mendengar
isakan tangisnya.
Kita tidak tahu
kapan dan bagaimana Kerajaan Allah itu akan datang kepada kita. "Kerajaan
Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan:
Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana!" (Luk 17:20-21). Kita tidak
tahu itu. Kita tidak tahu, "Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di
antara kamu" (Luk 17:21). Ia berada di antara kita. Kita bisa merasakan
kehadiran Kerajaan Allah dengan kepekaan hati dan rahmat Tuhan.
Si nenek pun
merasakan kehadiran Tuhan kala ia bersedih. Mungkin kita pun sering mengalami
seperti itu. Tuhan hadir saat kita berada dalam keterpurukan. Itu bagus. Namun
kita juga perlu menyadari bahwa Tuhan hadir pula dalam hidup harian kita. Ia
berada di antara kita. Mari kita rasakan dan syukuri kehadiran-Nya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Rasakan kemewahan kehadiran Tuhan dalam hidupmu.
Refleksi:
Tanda-tanda
apakah yang kautemukan sebagai bukti Tuhan ada diantaramu?
Doa:
Tuhan terima
kasih karena Engkau selalu berada di antara kami. Engkau selalu menemani
peziarahan kami. Semoga kami pun selalu berada dalam rangkaian kuasa
kerajaan-mu. Amin.
Perutusan:
Aku bersyukur
atas rahmat kehadiran Tuhan dalam hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment