Rabu, 16 November 2016
Margarita dr
Skotlandia, Gertrudis
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Why. 4:1-11; Mzm.
150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28. BcO 1Mak. 9:1-22
Lukas
19:11-28:
11 Untuk mereka
yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu
perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa
Kerajaan Allah akan segera kelihatan. 12 Maka Ia berkata: "Ada seorang
bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di
situ dan setelah itu baru kembali. 13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan
memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang
sampai aku datang kembali. 14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia,
lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini
menjadi raja atas kami. 15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia
dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah
diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. 16
Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah
menghasilkan sepuluh mina. 17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu
terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. 18 Datanglah yang kedua dan berkata:
Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina. 19 Katanya kepada orang itu: Dan
engkau, kuasailah lima kota. 20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan,
inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. 21 Sebab aku takut
akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak
pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. 22 Katanya kepada
orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu
sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil
apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. 23 Jika
demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan
uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. 24 Lalu
katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu
dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. 25 Kata
mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina. 26 Jawabnya: Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi
siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada
padanya. 27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi
rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku." 28 Dan
setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan
perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Renungan:
Dalam beberapa
kesempatan kita menyaksikan bagaimana seorang pemimpin yang tidak suka dengan
salah satu atau dua warganya. Warga itu telah menunjukkan ketidaksenangannya
dengan pemimpin tersebut. Mereka secara terang-terangan menunjukkan
ketidaksenangannya. Maka balasan pemimpin adalah sikapnya yang acuh pada warga
tersebut dan segala permintaan pelayanan mereka.
Sang raja dalam
Injil hari ini pun membasmi mereka yang tidak setuju kala ia akan diangkat
sebagai raja. Orang-orang itu walau sudah diberi kepercayaan namun tidak
mengembangkannya malah menyimpan dan menuduh raja (bdk. Luk 19:20-21). Maka
pada mereka raja pun memberikan hukumannya, "Akan tetapi semua seteruku
ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah
mereka di depan mataku" (Luk 19:27).
Tentu ada
ketidakcocokan yang kita miliki kepada para pemimpin kita. Bisa jadi ada satu
atau dua perkara yang memungkinkan terjadinya gesekan antara kita dengan
pemimpin kita. Namun bagaimanapun keadaannya kita tetap diberi peran. Kalau
kita sungguh fair maka kita pun akan menjalankan peran tersebut dengan
sebaik-baiknya. Mina yang diberikan kepada kita mesti kita kelola dan
kembangkan.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
dengan pemimpinmu. Temukan ketidakcocokanmu dengannya. Liatlah kepercayaan yang
masih diberikan kepadamu. Bagaimana anda menyikapinya.
Refleksi:
Bagaimana
menjalankan tugas di lingkungan kerja yang tidak selaras denganmu?
Doa:
Tuhan aku sadar
ada satu dua hal yang membuatku tidak cocok dengan pemimpinku. Namun demikian
semoga hal tersebut tidak mempengaruhi kinerjaku. Amin.
Perutusan:
Aku tetap
berkomitmen dalam tugas tanggunjawabku walau ada ketidakcocokanku dengan
pemimpinku.. -nasp-
0 comments:
Post a Comment