Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 3, 2016

Sabda Hidup



Jumat, 04 November 2016
Peringatan Wajib
St. Karolus Borromeus
warna liturgi Putih 
Bacaan
Flp. 3:17-4:1; Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8. BcO Keb 15:18-16:13,20-25

Lukas 16:1-8:
1 Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. 2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. 3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. 4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. 5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? 6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. 7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. 8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

Renungan:
Dalam banyak kesempatan orang keluar dari suatu pekerjaan tanpa mempunyai pekerjaan pengganti. Ia pingin segera keluar karena tidak nyaman dengan suasana tempat kerjanya, karena bermasalah dengan temannya atau yang lain. Semua itu mendorongnya untuk segera meninggalkan tempat pekerjaannya.
Bendahara yang mau dipecat tuannya berusaha mencari tempat yang akan menampungnya kala ia sungguh-sungguh dipecat. "Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka" (Luk 16:4).
Memang mungkin kita bisa tidak tahan dengan lingkungan kerja kita. Namun kita pun perlu memikirkan di mana kita akan bekerja kala sungguh keluar dari tempat kerja yang lama. Mengikuti dorongan emosi saja akan membuat kita mengalami kecewa bahkan sengsara di masa berikutnya. Jaga emosi, persiapkan hidup secara rasional dan terukur.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Hadirlah dalam lingkungan pekerjaanmu. Nikmati lingkungan pekerjaanmu.

Refleksi:
Tulislah rencana hidupmu.

Doa:
Tuhan, semoga aku mampu menata hidupku dengan baik. Semoga aku pun mampu mengendalikan emosiku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menata rencana hidupku dan menjaga emosiku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment