Jumat, 04
November 2016
Peringatan Wajib
St. Karolus
Borromeus
warna liturgi
Putih
Bacaan
Flp. 3:17-4:1;
Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8. BcO Keb 15:18-16:13,20-25
Lukas
16:1-8:
1 Dan Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang
bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan
miliknya. 2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang
kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab
engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. 3 Kata bendahara itu di
dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku
sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. 4 Aku tahu
apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai
bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. 5 Lalu ia
memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada
yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? 6 Jawab orang itu: Seratus
tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah
dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. 7 Kemudian ia
berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus
pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat
hutang lain: Delapan puluh pikul. 8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak
jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini
lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Renungan:
Dalam banyak
kesempatan orang keluar dari suatu pekerjaan tanpa mempunyai pekerjaan
pengganti. Ia pingin segera keluar karena tidak nyaman dengan suasana tempat
kerjanya, karena bermasalah dengan temannya atau yang lain. Semua itu
mendorongnya untuk segera meninggalkan tempat pekerjaannya.
Bendahara yang
mau dipecat tuannya berusaha mencari tempat yang akan menampungnya kala ia
sungguh-sungguh dipecat. "Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya
apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan
menampung aku di rumah mereka" (Luk 16:4).
Memang mungkin
kita bisa tidak tahan dengan lingkungan kerja kita. Namun kita pun perlu
memikirkan di mana kita akan bekerja kala sungguh keluar dari tempat kerja yang
lama. Mengikuti dorongan emosi saja akan membuat kita mengalami kecewa bahkan
sengsara di masa berikutnya. Jaga emosi, persiapkan hidup secara rasional dan
terukur.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Hadirlah dalam lingkungan pekerjaanmu. Nikmati lingkungan pekerjaanmu.
Refleksi:
Tulislah rencana
hidupmu.
Doa:
Tuhan, semoga aku
mampu menata hidupku dengan baik. Semoga aku pun mampu mengendalikan emosiku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menata
rencana hidupku dan menjaga emosiku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment