Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, November 25, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 26 November 2016
Hari biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Why. 22:1-7; Mzm. 95:1-2,3-5,6-7; Luk. 21:34-36. BcO Dan. 12:1-13

Lukas 21:34-36:
34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Renungan:
Sering tampak ketika orang merasa menang dia lalu lupa akan kelemahannya. Dia akan mengumbar segala kekuatannya dan merasa tidak ada yang mampu mengalahkannya. Kemenangan-kemanangan memabokkannya. Pesta-pesta kemenangannya telah membuatnya terlena. Kadang tidak disadari ada banyak lontaran yang siap menerkam dirinya sendiri. Eforianya atas kemenangannya membuatnya mudah untuk dilibas dalam waktu yang tepat.
Tuhan mengingatkan kita untuk selalu waspada dalam hidup ini. Kita jangan sampai berada dalam kemabokan yang membuat kita terlena. "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat" (Luk 21:34). Terlena dalam kemabokan membuat kita tidak siap kala Tuhan datang kepada kita.
Sampai detik ini kita pun masih melihat orang yang senang berteriak-teriak. Ia bersuara lantang seakan orang-orang harus mengikuti kemauannya. Namun tanpa dia sadari banyak kata yang akan bisa menjeratnya. Maka marilah kita selalu waspada. Dalam situasi apa pun kita perlu belajar rendah hati dan selalu merasa menemukan hal-hal yang layak kita waspadai. Kita tidak terlena karena merasa kuat.

Kontemplasi:
Bayangkan orang-orang yang berteriak-teriak atas kemenangan dan kekuatannya. Tunggu dan perhatikan kata-kata dia yang bisa menjeratnya.

Refleksi:
Bagaimana tetap waspada kala kita lagi menang?

Doa:
Tuhan semoga aku tidak jatuh dalam kesombongan kala aku lagi berada dalam kemenangan atau kondisi baik. Semoga aku selalu rendah hati dan bersikap baik kepada sesamaku. Amin.

Perutusan:

Aku akan menjaga sikapku kala berada dalam situasi menang. -nasp-

0 comments:

Post a Comment