Senin, 07 November 2016
Hari biasa Pesta
Semua Orang Kudus Tarekat
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Tit. 1:1-9; Mzm.
24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 17:1-6. BcO 1Mak. 1:41-64
Lukas
17:1-6:
1 Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi
celakalah orang yang mengadakannya. 2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah
batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari
pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 3 Jagalah dirimu!
Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal,
ampunilah dia. 4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali
sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau
harus mengampuni dia." 5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan:
"Tambahkanlah iman kami!" 6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara
ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Renungan:
Kini kita berada
dalam era informasi. Banyak berita masuk begitu saja dalam kehidupan
sehari-hari kita. Yang dulu tidak pernah terlibat dengan aneka masalah sosial
tiba-tiba jadi aktif karena aneka berita masuk ke handphonenya melalui broadcast
message yang diterima. Bahasanya kita kebanjiran informasi. Informasi itu
datang bertubi-tubi membanjiri hidup kita tanpa ada filter yang memadai. Tidak
jarang orang pun terprovokasi oleh informasi-informasi yang menyesatkan.
Penyesatan akan
selalu ada di kehidupan dunia. Sampai dunia berakhir ia akan selalu ada. "Tidak
mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya"
(Luk 17:1). Ya penyesatan itu selalu ada, namun celakalah yang mengadakannya.
Celakalah orang yang dengan sengaja menyesatkan sesamanya.
Maka rasanya kita
perlu selalu waspada dengan informasi-informasi yang kita terima. Kita teliti
terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut sebelum membroadcastnya kepada
rekan-rekan kita. Rasanya lebih baik kita dikira ketinggalan informasi daripada
menyebarkan informasi yang menyesatkan. Lebih baik kita berhati-hati daripada
celaka.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
mendapat broadcast pesan. Bacalah dengan teliti pesan tersebut. Tentukan apakah
anda akan meneruskannya lagi atau menghentikannya.
Refleksi:
Bagaimana cara
cerdas dalam bermedia?
Doa:
Tuhan semoga kami
tidak tergoda untuk menyesatkan sesama kami. Semoga kami lebih hati-hati dan
teliti dalam membaca dan membagi informasi. Amin.
Perutusan:
Aku akan
berhati-hati dan cerdas dalam membaca dan membagi informasi. -nasp-
0 comments:
Post a Comment