Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, November 13, 2016

Sabda Hidup


Senin. 14 November 2016
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 18:35-43. BcO 2Mak. 12:36-45

Lukas 18:35-43:
35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. 36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" 37 Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." 38 Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: 41 "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" 42 Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" 43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

Renungan:
Akhir-akhir ini kita melihat bagaimana orang berebut berfoto ketika seorang pemimpin datang ke wilayahnya. Merekapun rela berdesak-desakan demi bisa berfoto dengan sang pejabat. Namun ada pula yang datang kepada pejabat karena percaya sang pejabat mampu menyembuhkan keluarganya yang sedang sakit. Ia dengan segala keyakinannya meminta kesembuhan dari sang pejabat. Dan sering keyakinan tersebut menghadirkan kesembuhan itu.
Si orang buta pun yakin bahwa Yesus akan menolong dia. Maka ketika ia tahu bahwa Yesus lewat di dekatnya, ia pun berteriak-teriak memohon belas kasihannya. Tuhan pun menaruh belas kasihan kepadanya dan memberikan apa yang dia mau. Ia pun menjadi melek.
Keinginan yang kuat bukan sekedar mengubah hati pada yang menginginkan, tapi juga memberikan daya kepada yang diminta. Walau mungkin yang diminta tidak mempunyai kemampuan menyembuhkan, namun karena keinginan dan keyakinan yang kuat dari yang meminta maka daya itu hadir padanya. Maka kiranya kita jangan mengabaikan mereka yang mempunyai keyakinan yang kuat.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 18:35-43. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:
Bagaimana membangun suatu keyakinan?

Doa:
Tuhan berkatilah semua orang yang percaya kepada-Mu. Rahmat-Mu yang akan menyelamatkan mereka. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghargai dan menghormati keyakinan baik orang di sekitarku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment