Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 28, 2016

Sabda Hidup


Rabu, 30 November 2016
Pesta St. Andreas Rasul
warna liturgi Merah 
Bacaan
Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 4:18-22. BcO 1Kor. 1:17-2:5

Mateus 4:18-22:
18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Renungan:
Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan peternak ikan. Bagi dia hal yang paling menyenangkan adalah kala harus memilih bibit ikan yang baik. Awalnya dulu butuh waktu lama untuk memilih beberapa ekor dari ribuan bibit yang ada. Sekarang dengan sekilas ia bisa menentukan pilihan bibit yang baik. Umumnya bibit yang terpilih benar-benar menjadi ikan unggulan.
Ketika sedang dalam perjalanan Yesus pun memilih orang-orang yang akan jadi murid-Nya. Ia mempunyai kemampuan menentukan siapa yang harus dipilih. Maka terpilihlah orang-orang tersebut. Mereka pun setia mengikuti Yesus ke mana pun Ia pergi.
Kadang kita pun harus memilih siapa yang hendak ikut bergabung bersama kita. Siapa yang akan menjadi tim kita. Sering karena ketidaktegaan kita maka kita menerima siapa saja yang mau bergabung. Namun saat-saat tertentu kita mesti memilih siapa yang mesti ikut dan tidak. Maka marilah kita belajar untuk bisa memilih dengan tepat dan tidak harus melukai yang tak terpilih. Pilihan kita menentukan langkah-langkah berikutnya.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan orang-orang di sekitar karyamu. Pilihlah di antara mereka sebagai anggota timmu.

Refleksi:
Bagaimana mengembangkan kemampuan supaya bisa memilih dengan baik?

Doa:
Tuhan, utuslah Roh-Mu untuk membantuku dalam memilih. Semoga dengan bantuan-Mu aku berani memilih dan pilihanku tidak salah. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengasah kemampuanku dalam memilih. -nasp-

0 comments:

Post a Comment