Ini juga peristiwa yang terjadi di Domus Pacis pada Senin 12 September 2016. Pada hari itu para rama Domus menerima rombongan keluarga dari Paroki Mertoyudan yang punya anak atau saudara jadi imam, calon imam, suster dan bruder. Ketika rombongan ini sedang berpamitan untuk meneruskan perjalanan, ternyata sudah ada rombongan kecil masuk rumah Domus Pacis. Empat orang ibu dan seorang suster langsung menyalami Rm. Tri Wahyono, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto dan Rm. Bambang seusai para tamu dari Mertoyudan memberikan salam minta diri. Kelima ibu ini menyertai Rm. Sapto Nugroho dari Paroki Wonosari yang pada hari Sabtu 10 September 2016 jam 15.20 kirim pesan BBM ke Rm. Bambang "Rm. Bambang, benjing tgl 12 kula bade sowan kalian sawetawis umat. Kinten2 namung 5 org. Namung bade nuweni kolam. Mbok manawi sami tergerak ndandosi kolam. Heheheheee" (Rm. Bambang, besok tanggal 12 saya akan datang dengan beberapa umat. Kira-kira hanya 5 orang. Hanya ingin melihat kolam. Barangkali mereka tergerak memperbaiki kolam itu. Heheheheee).
Keenam tamu termasuk Rm. Sapto diajak makan siang bersama para rama Domus. Suasana makan bersama sungguh asyik penuh canda ria. Kebetulan 2 orang rama punya kaitan dengan Wonosari. Rm. Tri Hartono selama 3 tahun berkarya di paroki ini. Sementara itu Rm. Bambang memiliki adik seibu yang tinggal di Wonosari. Almarhumah ibunya juga tinggal di Wonosari sampai akhir hayat. Tiga dari ibu yang menyertai Rm. Sapto sudah kenal baik dengan keluarga Rm. Bambang di Wonosari. Tiba-tiba Rm. Bambang mengetahui Bu Rini, salah relawati Domus Pacis, datang. "Bu Riniiiii" teriak Rm. Bambang yang disusul dengan tergopoh-gopohnya Bu Rini yang datang dan berkata "Apa, rama?". "Kupone digawa ora?" (Bawa kupon atau tidak?) tanya Rm. Bambang yang didijawab "Ya, saya bawa." Bu Rini secara khusus membantu rama Domus menjualkan kupon berhadiah untuk mencari dana pembangunan Pastoran Somohitan. Kedatangan para tamu ini bagi Rm. Bambang adalah kesempatan cari dana untuk membantu Paroki Somohitan. Dia berkata "Somohitan arep mbangun pastoran. Ayo mbantu. Carane tuku kupon berhadiah" (Paroki Somohitan akan membangun pastoran. Ayo dibantu dengan membeli kupon berhadiah). Bu Emil, salah satu tamu, keluar menghampiri Bu Rini. Ternyata satu bendel kupon yang harusnya berharga Rp. 500.00,00 diserahkan semua ke Bu Emil dan Bu Emil malah memberi uang Rp. 2.000.000,00. Kupon itu oleh Bu Emil diserahkan kembali untuk diberikan kepada yang membutuhkan.
0 comments:
Post a Comment