Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, September 14, 2016

Paguyuban Panggilan Mertoyudan


Katanya, ini adalah kelompok paguyuban yang anggotanya terdiri dari keluarga-keluarga. Namanya adalah Paguyuban Ngudi Waluya Jati yang beranggotakan 16 keluarga Katolik yang ada di Paroki Mertoyudan. Mereka bersekutu karena kesamaan memiliki anggota keluarga yang menjadi imam, calon imam, bruder, dan suster. Pada hari Senin 13 September 2016 separo dari keluarga-keluarga itu mengadakan kunjungan ke Komunitas Rama Domus Pacis. Dari delapan keluarga itu yang ikut berkunjung ada 24 orang. Sedang para rama Domus yang ikut menyambut adalah Rm. Yadi, Rm. Harto, Rm. Tri Hartono, Rm. Tri Wahyono dan Rm. Bambang.


Rm. Yadi membuka acara kunjungan ini dengan ucapan selamat datang dan kemudian meminta salah satu wakil tamu untuk memberikan kata-kata sambutan. Dari kata-kata sambutan diketahui bahwa acara kunjungan untuk para rama sepuh ke Domus terjadi sesudah pada tahun sebelumnya mereka berkunjung ke rama sepuh di Girisonta. Sedang untuk hari ini, sesudah di Domus Pacis, rombongan ini akan mengunjungi ibu Rm. Wir di Seyegan. Sesudah itu Rm. Yadi berceritera tentang acara-acara yang ada di Domus dan tentu saja dengan mengenalkan rama-rama Domus satu per satu. Dalam pertemuan ini semua menyantap snak yang dibawa oleh para tamu. Pada tahap akhir dalam kunjungan ini koordinator paguyuban minta "bekal" dari rama Domus untuk menghayati keluarga yang warganya ada yang menghayati panggilan khusus. Di sini ada dua hal yang disampaikan oleh Rm. Yadi dan Rm. Bambang: 1) Ingat kekuatan doa sehingga dengan kadar apapun kelarga harus menyempatkan diri berdoa untuk anak atau saudaranya yang terpanggil; 2) Ingat bahwa kehidupan panggilan bukan aset duniawi keluarga untuk meningkatkan status bahkan menjadi sumber finansial, maka keluarga harus ikut membuat iklim anak atau saudaranya yang terpanggil agar tidak gila hal duniawi terutama uang.

0 comments:

Post a Comment