Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, September 5, 2016

Rm. Marta dalam Sakramen Lisah Suci


Tampaknya 300 orang lebih yang ikut Novena Ekaristi Seminar 4 September 2016 tidak mengira bahwa Rm. E. Martasudjita, Pr. yang menjadi pembicara tema "Sakramen Perminyakan Orang Sakit" ada dalam kondisi tidak segar. Rm.Bambang yang menjadi pemandu pun tidak berpikir tentang realita kondisi Rm.Marta. Dia tahu dari para ibu relawati sesudah acara selesai. Dan ketika mencek lewat SMS ke Rm. Marta, ternyata benar dan Rm. Marta sesudah selesai pelayanan di Domus Pacis memeriksakan diri di UGD RS Panti Rapih. Pada saat bicara di hadapan kaum tua dan lansia dalam bagian seminar, Rm. Marta memang tampil segar dan inspiratif sehingga banyak peserta yang mengajukan pertanyaan dan bahkan sharing. Persoalan-persoalan dari praktek pastoral para imam pun menjadi pembicaraan yang mengasyikkan.

Rm. Marta menjelaskan dengan kata-kata mudah 4 makna Sakramen Perminyakan Orang Sakit dari segi antropologis, Kristologis, Eklesiologis dan rahmat sakramen. Sejarah sakramen ini secara garis besar juga dipaparkan. Sesudah itu tata peraturan penerimaan yang harus dilayani oleh imam menjadi pembicaraan hangat dan menggairahkan. Sakramen ini memang diperuntukkan bagi umat Katolik yang sakit berat dan secara eksplisit atau implisit mengharapkannya. Yang banyak mendapat tanggapan adalah Berkat Apostolik yang diberikan kepada yang berada dalam keadaan sakratul maut dan dari keterangan medis akan segera wafat. Berkat ini sebenarnya adalah hak Paus tetapi ada ijin umum bagi para imam untuk memberikannya. Dengan berkat ini diyakini bahwa si penerima dihapus segala dosa dan jiwanya bebas dari latu pangresikan (api pencucian). Terhadap hal latu pangresikan, sesudah misa dan sebelum makan ada salah satu peserta bertanya kepada Rm. Bambang "Rama, latu pangresikan menika menapa, ta?" (Rama, apakah latu pangresikan itu?). Rm. Bambang hanya menjawab "Menika badhe dipun rembag benjang tanggal kalih Oktober" (Itu akan dibicarakan pada tanggal 2 Oktober). Pada Minggu Pertama 2 Oktober 2016 Rm. Agoeng akan menjadi pembicara tentang Swarga, Latu Pangesikan, Nraka (Surga, Api Pencucian, Neraka).

0 comments:

Post a Comment