Rabu, 21 September 2016
Pesta St. Matius
Rasul
warna liturgi
Merah
Bacaan
Ef. 4:1-7,11-13;
Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 9:9-13. BcO Ef. 4:1-16
Matius
9:9-13:
9 Setelah Yesus
pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai,
lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu
mengikut Dia. 10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak
pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan
murid-murid-Nya. 11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka
kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan
pemungut cukai dan orang berdosa?" 12 Yesus mendengarnya dan berkata:
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 13 Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."
Renungan:
Dalam beberapa
kesempatan saya sering ditanyai latar belakang pendidikan orang-orang yang
membantu saya. Dengan yakin saya katakan bahwa sebagian kecil yang berlatar
belakang sesuai dengan bidang yang sekarang mereka geluti, sebagian besar tidak
mempunyai latar belakang tersebut. Ternyata setelah mendengar itu banyak orang
merasa bahwa dirinya pun bisa kalau mau berlatih dan tekun mencoba. Saya pun
mengatakan bahwa kalau mau pasti bisa.
Yesus lebih
berani dalam memilih siapa yang akan mengikuti-Nya. Salah satunya adalah
Matius. Matius adalah pemungut cukai, orang yang tidak disuka orang Yahudi
bahkan dianggap sebagai pendosa. Namun Yesus mengubah hidup Matius dengan
memilihnya sebagai salah seorang rasul-Nya.
Setiap orang
mungkin melakukan sesuatu kala ia mau menjadi "murid" di bidang yang
baru ia geluti. Bahkan ia bisa menjadi ahli di bidang tersebut melebihi mereka
yang secara khusus belajar di sana. Kemauan untuk belajar, ketekunan untuk
mencoba dan ketrampilan untuk menambah apa yang dia dapat akan membuatnya
menguasai yang sedang dihadapi. Mari kita semangat.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
sedang menekuni sesuatu. Pelajari. Coba. Tambahi dengan ide-ide kreatifmu.
Refleksi:
Apa yang perlu
kaulakukan untuk mengerjakan sesuatu yang baru?
Doa:
Tuhan semoga aku
terbuka untuk tekun belajar dengan apa yang sedang kuhadapi. Ubahlah aku
menjadi murid-Mu yang setia. Amin.
Perutusan:
Aku akan
melapangkan diriku pada jiwa "kemuridan". -nasp-
0 comments:
Post a Comment