Minggu, 04
September 2016
Minggu Biasa XXIII
Hari Minggu Kitab
Suci Nasional
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Keb. 9:13-18;
Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17; Flm. 9b-10,12-17; Luk. 14:25-33. BcO 2Ptr. 1:1-11
Lukas
14:25-33:
25 Pada suatu
kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil
berpaling Ia berkata kepada mereka: 26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku
dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,
saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak
dapat menjadi murid-Ku. 27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau
mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 29 Supaya jikalau
ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan
semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 30 sambil berkata: Orang itu mulai
mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. 31 Atau, raja manakah
yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk
mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan
yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 32 Jikalau tidak, ia akan
mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat
perdamaian. 33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak
melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Renungan:
Suatu kali saya
bertemu dengan orang yang menjadi pengusaha properti. Ia memulai dari kecil dan
sekarang ini lumayan besar. Yang lebih mengagumkan ternyata dia hanya lulusan
SD. Sejak awal dia sadar pada keterbatasan tersebut. Namun kala ia ikut bekerja
di bangunan ia ingin menjadi pengusaha properti. Maka ia pun fokus dan cermat
menghitung kemampuannya sampai akhirnya dia berhasil.
Tuhan
mengingatkan supaya kita menghitung kekuatan kita kalau mau melakukan sesuatu.
"Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara
tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk
menyelesaikan pekerjaan itu?" (Luk 14:29; lihat juga ayat 31). Perhitungan
yang cermat akan menentukan keberhasilan kita.
Rasanya kita pun
mampu melakukan sesuatu kala kita mempunyai fokus yang jelas dan mampu membuat
perhitungan yang tepat. Kala mengikutiNya hati kita pun terfokus padaNya.
Demikian juga kala kita mencita-citakan sesuatu kita perlu fokus pada cita-cita
tersebut. Setiap orang akan mampu meraih cita-citanya kala ia fokus dan penuh
perhitungan.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak
matamu. Ingatlah cita-citamu. Lihatlah bagaimana perwujudan cita-citamu.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
fokus dan membuat perhitungan menuju pada cita-citamu?
Doa:
Tuhan aku ingin
sungguh berfokus mendengarkan sabda-Mu. Semoga aku mencapai harapan selaras
dengan kehendak-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
fokusku dan mempertajam perhitunganku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment