Sabtu, 24 September
2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Pkh. 11:9-12:8;
Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17; Luk. 9:43b-45. BcO Tb. 10:7c-11:15
Lukas
9:43b-45:
43 Maka takjublah
semua orang itu karena kebesaran Allah. (9-43b) Ketika semua orang itu masih
heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: 44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia." 45 Mereka tidak mengerti
perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak
dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu
kepada-Nya.
Renungan:
Suatu kali sebuah
keluarga lagi bergembira karena anaknya berulang tahu. Mereka bergembira ria.
Susana pesta melingkupi hati mereka. Di tengah pesta mereka mendapat kabar
bahwa salah satu anggota keluarga yang ditunggu-tunggu kehadirannya ternyata
masuk rumah sakit karena menjadi korban pengeroyokan. Kira-kira apa yang akan
mereka katakan dan lakukan?
Para murid Yesus
terkagum-kagum dan takjub dengan yang dilakukan Yesus. Mereka bangga karena
Yesus adalah guru yang luar biasa. Di tengah ketakjuban itu Yesus mengatakan
bahwa diri-Nya akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka bingung dengan
pertanyaan tersebut.
Mungkin kita pun
pernah mengalami sesuatu yang sangat berbeda dengan yang sedang kita rasakan.
Kala gembira ada berita sedih. Kala takjub mendapat berita yang membingungkan.
Tak banyak kata yang muncul kala hal tersebut terjadi. Yang bisa menjadi
pegangan kita adalah kesadaran akan arti dan tujuan dari semua itu. Arti dan
tujuan itu akan membantu kita mengatasi segala kebingungan dan kepanikan.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 9:43b-45. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana
menyikapi situasi di luar dugaan?
Doa:
Tuhan kuatkan aku
untuk menerima sesuatu yang tak terduga. Semoga aku selalu jernih dalam melihat
arti dan tujuan hidup. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menyiapkan hatiku untuk menerima yang tak terduga. -nasp-
0 comments:
Post a Comment