Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, September 21, 2016

Sabda Hidup


Kamis, 22 September 2016
Hari Biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Pkh. 1:2-11; Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17; Luk. 9:7-9. BcO Tb. 6:1-17

Lukas 9:7-9:
7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. 8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. 9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Renungan:
Pilkada serentak tahun 2017 segera akan dimulai. Ramai dibicarakan adalah pilkada DKI. Banyak suara bermunculan. Semua orang mengutarakan pendapatnya. Tidak sedikit yang mengeluarkan omongan kasar dan menghojat. Mereka yang berada dalam kekhawatiran pasti akan tergoda untuk mengungkapkan kata-kata kasar dan tak berbudaya. Mereka yang telah mengeluarkan kata-kata tersebut apalagi mewujud dalam tindakan adalah orang yang berada dalam kekhawatiran.
Herodes khawatir sekali dengan munculnya Tuhan Yesus. Ia khawatir karena merasa terancam. Ia berpikir bahwa Yesus akan merebut kekuasaannya. "Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati" (Luk 9:7).
Rasanya kita tidak perlu panik dengan kehadiran para calon pemimpin, bahkan yang akan menggantikan kita. Kita malah layak bersyukur kalau ada banyak calon yang bisa menggantikan kita. Semakin banyak calon yang siap menggantikan maka semakin tersedia calon pemimpin yang baik. Maka mari kita menjaga sikap, kata dan tindakan kita. Tidak usah cemas.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan dirimu sedang mendapatkan saingan dalam memegang jabatan.

Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan dan kaukatakan bila ada orang lain yang siap menggantikanmu?

Doa:
Tuhan semoga aku tidak cemas tetapi bisa bersyukur atas hadirnya orang-orang untuk menggantikan kepemimpinanku. Amin.

Perutusan:
Aku tidak cemas dan akan siap dengan kata dan tindakan baik kala ada calon penggantiku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment